TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia dan Rusia sedang menjajaki kerja sama produksi vaksin Sputnik V yang digunakan untuk vaksin corona. Kedua negara sedang melakukan finalisasi nota kesepahaman (MoU) kerja sama kesehatan untuk memproduksi vaksin tersebut.
Untuk menjajaki kerja sama tersebut, menurut Retno, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny Lukito telah berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung fasilitas produksi vaksin Sputnik V.
Sejak awal pandemi, ujar Retno Marsudi, kedua negara telah bekerja sama untuk mengatasi virus corona. Kerja sama antara lain melalui pengiriman obat anti virus dan peralatan medis dari Rusia.
“Presiden Joko Widodo dan Presiden (Rusia) Vladimir Putin melakukan percakapan telepon pada Maret 2020 terkait kerja sama penanganan pandemi,” ujar Retno.
Nota kesepahaman itu ujar Retno Marsudi, akan menjadi landasan kerja sama kesehatan jangka menengah dan panjang. "Semua kerja sama akan mengikuti panduan dari otoritas kesehatan kedua negara serta Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Juli 2021.
Menteri Luar Negeri Rusia Segrey Lavrov mengatakan Rusia meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Selain memasok vaksin Sputnik V, Rusia juga membahas lokalisasi produksi vaksin di Indonesia.
“Pada dasarnya Rusia maupun Indonesia yakin bahwa vaksin harus dapat diakses oleh seluruh komunitas internasional,” tutur Sergey.
Baca: Rusia dan Indonesia Bahas Rencana Produksi Bersama Vaksin Sputnik V
ANTARA