Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Hajar Negara Pembully Cina di Ultah Partai Komunis, Xi Jinping Sindir G7?

Xi Jinping membacakan pidatonya soal bertindak tegas ke negara-negara pembully Cina dalam ulang tahun 1 Abad Partai Komunis (Sumber: Reuters/ Carlos Garcia Rawlins)
Xi Jinping membacakan pidatonya soal bertindak tegas ke negara-negara pembully Cina dalam ulang tahun 1 Abad Partai Komunis (Sumber: Reuters/ Carlos Garcia Rawlins)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa tedeng aling-aling, Presiden Cina Xi Jinping membuka ulang tahun 1 Abad Partai Komunis Cina dengan ancaman. Ia mengancam bakal menghajar negara-negara yang mencoba membully Cina. Walau begitu, ia tidak menyebutkan langsung siapa negara-negara yang ia maksud.

"Negara manapun yang berani mencari gara-gara dengan kami akan mendapati kepala mereka dibenturkan ke dinding besi yang dibangun 1,4 miliar warga Cina," ujar Xi Jinping dalam pidatonya di alun-alun Tiananmen, Kamis, 1 Juli 2021.

Pidato Xi Jinping tersebut berbeda dibanding biasanya. Selama ini, Xi Jinping terkenal lebih kalem dalam menebar ancaman. Professor Manajemen Publik dari Bejing Normal University berkata, tujuan utama Xi Jinping sebenarnya bukan mengancam, namun untuk tampil tangguh di negara-negara Barat.

Bulan lalu, dalam KTT G7 yang berlangsung di Cornwall, Inggris, Cina merupakan salah satu topik pembahasan utama di sana. Negara-negara G7 yang terdiri atas Amerika, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris membahas berbagai isu yang berkaitan dengan Cina mulai dari isu HAM, COVID-19, ekonomi, hingga keamanan regional.

Perihal isu HAM, misalnya, negara-negara G7 mencapai konsensus bahwa dugaan genosida dan kerja paksa oleh Cina terhadap komunitas Uighur di Xinjiang harus segera diusut. Soal ekonomi, mereka sepakat untuk membentuk inisiatif infrastruktur baru bernama Build Back Better World (B3W) untuk merespon proyek Belt and Road Cina.

Aktivis Oxfam mengenakan kepala papier mache yang menggambarkan para pemimpin G7 bersantai di pantai saat aksi protes iklim di Pantai Swanpool dekat Falmouth, selama KTT G7, di Cornwall, Inggris, 12 Juni 2021. REUTERS/Phil Noble

Sementara itu, soal COVID-19, negara-negara G7 meminta negeri tirai bambu itu untuk kooperatif mendukung upaya investigasi kedua asal-usul COVID-19. Sejumlah peneliti WHO menuduh Cina mempersulit upaya investigasi asal usul COVID-19 di Wuhan pada Januari lalu dengan ribetnya izin masuk dan dibatasinya akses ke data mentah. Tim penyelidik WHO sampai menyebut kunjungan mereka ke Cina lebih seperti audit dibanding investigasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak lama setelah KTT rampung, Cina menyebut G7 tengah melakukan manipulasi politik untuk menyudutkan dan mengintervensi urusan internal Cina. Atas hal itu, Cina menegaskan bahwa mereka akan menentang segala upaya intervensi apapun. Pidato Xi Jinping diyakini kelanjutan dari sikap itu.

"Pidato Xi Jinping adalah upayanya untuk tampil tangguh di depan negara-negara Barat. Respon ia yang lebih tegas dibanding biasaya bertujuan untuk membangun semangat patriotisme dan nasionalisme di antara warga Cina," ujar Profesor Manajemen Publik dari Beijing Normal University, Tang Renwu.

Kurt Campbell, Direktur Kebijakan Indo-Pasifik dari Presiden Amerika Joe Biden, mengatakan hubungan Cina dengan G7 dalam posisi dilematis dan kompleks. Di saat kedua kubu saling bertentangan untuk berbagai isu, ia berkata tidak sedikit juga hal-hal di mana mereka harus bekerjasama.

"Amerika tidak memiliki pengalaman ini sebelumnya. Di satu sisi, mereka harus bersikap tegas ke Cina soal isu perdagangan, Ham dan investasi. Di sisi lain, bisakah mereka kooperatif soal perubahan iklim?" ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Cina Sebut G7 Melakukan Manipulasi Politik untuk Sudutkan Negaranya

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ini Tujuan Cina Gali Lubang 10.000 Meter ke Dalam Bumi

1 detik lalu

Seorang pria berjalan melewati lubang yang mengepul saat dilanda musim dingin di Beijing, Cina 6 Januari 2021. REUTERS/Thomas Peter
Ini Tujuan Cina Gali Lubang 10.000 Meter ke Dalam Bumi

Cina memulai pengeboran lubang dengan kedalaman lebih dari 10.000 meter untuk keperluan eksplorasi ilmiah.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Jepang Batasi Ekspor Chip ke Cina, Penerima iOS 17

14 jam lalu

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Jepang Batasi Ekspor Chip ke Cina, Penerima iOS 17

Topik tentang Jepang membatasi ekspor 23 kategori peralatan dan bahan terkait chip ke Cina menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

19 jam lalu

Seorang perwira polisi Cina di tepi jalan dekat tempat yang secara resmi disebut pusat pendidikan kejuruan di Yining di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 4 September 2018. /Thomas Peter/File Photo
Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

Cina dituduh mendirikan kantor polisi tak remsi di berbagai negara. Salah satunya di Inggris.


Pendapatan per Kapita RI Hampir Disalip Vietnam, Ini Target Kepala Bappenas 5 Tahun ke Depan

1 hari lalu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan dan mengucapkan selamat kepada para pemenang SDGs Action Awards dan I-SIM for Cities dalam acara SDGs Annual Conference  di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022. Dok. Bappenas
Pendapatan per Kapita RI Hampir Disalip Vietnam, Ini Target Kepala Bappenas 5 Tahun ke Depan

Bappenas menyebut pada 1990, pendapatan per kapita Indonesia lima kali Vietnam, tapi sekarang hanya 1,1 kali dari negara ibu kota Hanoi itu.


Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Apa Bedanya dengan Yuan?

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Yuan. TEMPO/Tony Hartawan
Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Apa Bedanya dengan Yuan?

Cina meminta pembayaran utang kereta cepat diberikan dalam bentuk mata uang renminbi. Apa bedanya dengan Yuan?


Tekan Industri Chip Cina , Jepang Mulai Pengetatan Ekspor Bulan Depan

1 hari lalu

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Tekan Industri Chip Cina , Jepang Mulai Pengetatan Ekspor Bulan Depan

Jepang dicurigai menjadi bagian dari rencana AS yang juga menggandeng Belanda untuk melumpuhkan industri chip Cina.


Cina Rusia Patroli Udara Bersama, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

1 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto
Cina Rusia Patroli Udara Bersama, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

Cina dan Rusia melakukan patroli udara bersama di tengah ketegangan dengan AS dan sekutunya.


Elon Musk: Cina Bakal Terbitkan Aturan Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Elon Musk yang merupakan pemilik dari perusahaan SpaceX dan Tesla, menempati posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2022 versi Forbes. Ia bahkan baru saja membeli Twitter. Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia nomor 1 dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 219 miliar. NTB/Carina Johansen via REUTERS
Elon Musk: Cina Bakal Terbitkan Aturan Kecerdasan Buatan

Menurut Elon Musk, Cina akan mengatur penerapan kecerdasan buatan di negaranya.


Kepala Bappenas Cerita Pendapatan per Kapita RI Pernah Lampaui Cina, Lalu Tertinggal Jauh

2 hari lalu

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas), Suharso Monoarfa, usai acara Diseminasi Hasil Program ARISE+ Indonesia di Jakarta pada Rabu, 17 Mei 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Kepala Bappenas Cerita Pendapatan per Kapita RI Pernah Lampaui Cina, Lalu Tertinggal Jauh

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menceritakan bahwa Indonesia pernah melampaui Cina soal pendapatan per kapita, lalu tertinggal jauh hingga sekarang.


Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Wamen BUMN: Boleh Saja, Asal Bunganya Murah

2 hari lalu

Electronic multiple unit CIT 2201 atau kereta cepat inspeksi memasuki stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat uji coba dari Tegalluar sampai Stasiun Halim Jakarta, pada Senin, 22 Mei 2023. Kereta ini  memiliki kemampuan operasional hingga 350 km/jam, perjalanan Bandung - Jakarta dapat ditempuh selama 36 menit dalam sekali jalan atau total 46 menit apabila berhenti di setiap stasiun. TEMPO/Prima mulia
Cina Beri Utang Kereta Cepat Pakai Renminbi, Wamen BUMN: Boleh Saja, Asal Bunganya Murah

Negosiasi bunga pinjaman untuk menambal cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB terus dilakukan. Begini perkembangan terakhirnya.