Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Sipil Afganistan Angkat Senjata untuk Melawan Serangan Taliban

image-gnews
Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani
Sejumlah pria bersiap di posisi saat bersiap-siap melawan pemberontak Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Militan Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan mengklaim banyak wilayah saat pasukan asing mundur. REUTERS/Omar Sobhani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga sipil Afganistan mengangkat senjata untuk menghadapi serangan Taliban ketika penarikan pasukan asing keluar dari Afganistan sedang berlangsung.

Salah satu warga sipil yang mengangkat senjata adalah Dost Mohammad Salangi, 55 tahun. Ia membacakan puisi saat dia memimpin sekelompok kecil pria ke pos pengamatan yang tinggi di perbukitan terjal Provinsi Parwan, utara ibukota Afganistan, Kabul.

Berjanggut tebal dan mengenakan topi pakol melingkar tradisional untuk menghindari sinar matahari, ia memperingatkan tentang bahaya gerakan militan Taliban, yang telah meningkatkan serangan terhadap pasukan Afganistan dan mengklaim lebih banyak wilayah saat pasukan asing mundur.

"Jika mereka memaksakan perang pada kami, menindas kami dan melanggar batas hak perempuan dan orang-orang, bahkan anak-anak kami yang berusia tujuh tahun akan dipersenjatai dan akan melawan mereka," katanya, dikutip dari Reuters, 1 Juli 2021.

Salangi adalah salah satu dari ratusan mantan pejuang "mujahidin" dan warga sipil yang merasa harus mengangkat senjata untuk membantu tentara mengusir pemberontakan Taliban yang berkembang.

Pria bersenjata berjalan menuju pos pemeriksaan saat bersiap-siap menghadapi militan Taliban di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. Presiden AS Joe Biden dan NATO mengatakan pada pertengahan April mereka akan menarik sekitar 10.000 tentara asing yang masih berada di Afghanistan pada 11 September. REUTERS/Omar Sobhani

Taliban mulai menduduki area yang dulu dikuasai pasukan pemerintah ketika pasukan internasional pimpinan AS terakhir bersiap untuk pergi.

"Kami harus melindungi negara kami...sekarang tidak ada pilihan karena pasukan asing meninggalkan kami," kata Farid Mohammed, seorang mahasiswa muda yang bergabung dengan pemimpin lokal anti-Taliban dari Parwan.

Dia berbicara ketika militer Jerman mengakhiri penarikan pasukan kontingen terbesar kedua pasukan asing setelah Amerika Serikat dengan sekitar 150.000 tentara dikerahkan selama dua dekade terakhir, banyak dari mereka melayani lebih dari satu tur militer di negara itu.

Presiden AS Joe Biden dan NATO mengatakan pada pertengahan April mereka akan menarik sekitar 10.000 tentara asing yang masih berada di Afganistan pada 11 September, peringatan 20 tahun serangan terhadap World Trade Center di New York yang mendorong misi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Utusan PBB untuk Afganistan mengatakan minggu ini bahwa Taliban telah mengambil lebih dari 50 dari 370 distrik dan diposisikan untuk mengendalikan ibu kota provinsi.

Seorang pria duduk dekat senapan mesin saat bersiap melawan pemberontakan Taliban di pos pemeriksaan di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan, Afghanistan, 29 Juni 2021. REUTERS/Omar Sobhani

Dipersenjatai terutama dengan senapan serbu tua, pistol dan peluncur granat, orang-orang seperti Salangi dan Mohammed telah bergabung dengan pemilik toko dan pedagang lokal sebagai bagian dari Pasukan Pemberontakan Publik yang dibentuk secara longgar mencoba untuk merebut kembali beberapa daerah tersebut.

Ajmal Omar Shinwari, juru bicara pasukan pertahanan dan keamanan Afganistan, mengatakan warga Afganistan yang ingin mengangkat senjata melawan Taliban sedang diserap ke dalam struktur pasukan tentara teritorial.

Tetapi beberapa analis politik memperingatkan meningkatnya risiko kembalinya perang saudara karena lebih banyak kelompok mengangkat senjata.

Dihadapkan dengan meningkatnya kekerasan, Presiden Ashraf Ghani mengunjungi Washington pada Juni untuk bertemu Joe Biden, yang menjanjikan dukungan AS ke Afganistan, tetapi mengatakan warga Afganistan harus memutuskan masa depan mereka sendiri.

Pembicaraan untuk mencoba dan menemukan penyelesaian politik di Afganistan telah terhenti, meskipun kepala dewan perdamaian Afganistan mengatakan mereka tidak boleh ditinggalkan meskipun ada gelombang serangan Taliban.

Baca juga: Taliban Mau Terapkan Syariat Islam di Afganistan Setelah Pasukan Asing Keluar

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

50 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

54 hari lalu

Kendaraan yang tertutup salju di jalan, menyusul badai musim dingin yang melanda wilayah tersebut, di Buffalo, New York, AS 25 Desember 2022. New York mengalami badai salju terburuk dalam 45 tahun yang membuat pengendara terdampar di dalam mobil dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Instagram/Jason Murawski Jr/via REUTERS
15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.


Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

59 hari lalu

Tentara Taliban berjaga-jaga pada upacara peringatan kedua pengambilalihan Kabul oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023. REUTERS/Ali Khara
Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.


Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.


Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.


AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

6 Februari 2024

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.


Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

31 Desember 2023

Anggota Taliban konvoi saat merayakan dua tahun kekuasaannya di Kabul, Afghanistan, 15 Agustus 2023.  Taliban merayakan ulang tahun kedua mereka kembali berkuasa, pengambilalihan Kabul dan pembentukan apa yang mereka katakan sebagai keamanan di seluruh negeri di bawah sistem Islam. REUTERS/Ali Khara
Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris

Kazakhstan mengeluarkan Taliban dari daftar organisasi teroris berdasarkan organisasi teroris yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB.


Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

12 Desember 2023

Pandangan umum tentang properti yang rusak, menyusul ledakan oleh seorang pelaku bom bunuh diri di Bajaur, Pakistan 31 Juli 2023 dalam tangkapan layar ini diambil dari video media sosial. Bilal Yasir/via REUTERS
Markas Tentara Pakistan Diguncang Bom Bunuh Diri, 23 Orang Tewas

Pakistan diguncang bom bunuh diri. Sebuah markas militer menjadi sasaran bom yang menewaskan 23 orang.