Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Anda, 23 Juni ini Hari Janda Internasional? Begini Kisahnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Hari Janda Internasional. Pexels
Ilustrasi Hari Janda Internasional. Pexels
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa hari ini, 23 Juni  dirayakan sebagai Hari Janda Internasional?

Peringatan 23 Juni sebagai Hari Janda Internasional digagas oleh The United Nations (UN) atau PBB sejak tahun 2011. Beranjak dari marginalisasi yang dialami oleh para janda, PBB ingin menarik atensi masyarakat untuk mendengar suara dan pengalaman dari para janda. Hal ini diharapkan dapat memberi dukungan kepada para janda demi memperoleh hak dan pengakuannya secara penuh.

Janda memiliki stigma buruk di berbagai negara. Ketidaktepatan pemahaman ini memberikan dampak pada janda seperti dikucilkan dan mengalami kekerasan. Fakta ini sejalan dengan penelitian dari HelpAge International yang mendapat temuan bahwa ratusan wanita (yang kebanyakan janda) dibunuh karena diduga sebagai penyihir di Tanzania.

Dalam kehidupan bersosial, janda sering tidak kasatmata. Hal tersebut karena status sosial perempuan masih terikat erat dengan status sosial suaminya. Sehingga, ketika suami perempuan tersebut meninggal, perempuan seperti tidak memiliki tempat di dalam masyarakat. Untuk mendapatkan status sosialnya kembali di masyarakat, janda harus bergantung kepada laki-laki untuk menjadi suami mereka. Tidak hanya itu, janda juga sering mendapat penolakan atas warisan, termasuk hak atas tanah, dari keluarga suami. 

UN mengatakan bahwa berjuta-juta janda di seluruh dunia mengalami krisis kemiskinan, kekerasan, tunawisma, kesehatan, hingga diskriminasi dalam hukum dan adat. Bahkan terdapat impunitas terhadap pelaksanaan hak-hak janda, sehingga hanya sedikit pelaku kekerasan kepada janda yang dapat dibawa ke pengadilan. UN menegaskan bahwa di negara-negara yang memiliki perlindungan hukum inklusif sekalipun, masih terdapat marginalisasi sosial yang dialami oleh para janda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di Tanzia, di Afrika dan Asia, janda sering menjadi korban kekerasan fisik dan mental. Dengan tidak adanya hak kepemilikan harta atas suaminya, janda dapat mengalami kekerasan dan pengusiran. Di Afrika, pelecehan kepada janda tidak melihat etnis, kelas, dan pendapatan, menimbulkan janda menjadi perempuan yang paling rentan dan miskin di daerah tersebut. Pada upacara adat, janda dipaksa meminum air mandi jenazah suami mereka. Serta, janda dipaksa untuk berhubungan seksual dengan kerabat laki-laki, mencukur rambut, dan lainnya.

Hari Janda Internasional merupakan salah satu tindakan demi mencapai hak dan pengakuan penuh untuk janda dari pengabaian dan marginalisasi. Diharapkan hal ini dapat memberi kesempatan untuk para janda membangun keamanan dalam hidupnya. Serta, menghindari siklus kemiskinan dan kekurangan.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Awkarin Disebut Santuni Janda di Bogor Bersama Teman-temannya di Maju Foundation

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

5 jam lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial


Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

10 jam lalu

Ilustrasi merekam orang mandi lewat ponsel. Sumber: asiaone.com/The Strait Times.
Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

14 jam lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

16 jam lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour berpidato di depan para delegasi di Majelis Umum PBB sebelum melakukan pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang akan mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel


Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.


Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

3 hari lalu

Uni Eropa (UE) bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) pada Selasa, 15 Mei 2024, meluncurkan prakarsa baru bertajuk 'PROTECT', untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia. Sumber: dokumen ILO
Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia


PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.


PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

Sejumlah warga melakukan salat jenazah pada warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.