TEMPO.CO, Jakarta - Dua ledakan terjadi di Myanmar pada Jumat kemarin, 18 Juni 2021. Ledakan terjadi di dekat kantor partai afiliasi Militer Myanmar, Union Solidarity and Development Party (USDP). Dua orang tewas dalam peristiwa tersebut dan enam mengalami luka-luka.
Menurut keterangan media lokal, ledakan pertama terjadi pada sebuah truk milik Militer Myanmar. Selang beberapa menit, ledakan kedua terjadi di lokasi yang berdekatan.
"Ledakan pertama membunuh seorang tentara sementara ledakan kedua membunuh penumpang taksi," ujar Wakil ketia Komite Penyelamatan Yangon, Win Thu, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 18 Juni 2021.
Win Thu melanjutkan, enam orang yang mengalami luka-luka terdiri atas lima tentara dan satu sopir taksi. Sekarang, keenamnya tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Perihal siapa pelaku ledakan tersebut, Win Thu mengaku belum tahu. Setibanya di lokasi, ia mengatakan dirinys langsung mengurus korban jiwa dan korban luka-luka. Sementara itu, pihak Militer Myanmar belum mau berkomentar soal ledakan yang terjadi.
Sebagai catatan, serangan bom di kota-kota Myanmar semakin sering terjadi sejak Militer Myanmar gagal membungkam perlawanan warga. Perlawanan itu sendiri dipicu kudeta Myanmar yang terjadi pada 1 Februari lalu di mana Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint digulingkan atas tuduhan kecurangan di pemilu.
Serangan-serangan yang ada mayoritas menyasar representasi junta Militer Myanmar, mulai dari pejabat militer hingga pejabat partai afiliasinya (USDP). Militer Myanmar menyebut serangan yang ada sebagai aksi terorisme.
Baca juga: EKSKLUSIF, Pemerintah Bayangan Myanmar Sebut Perang Saudara Sulit Dihindari
ISTMAN MP | REUTERS