Putri Amalia dari Belanda Menolak Tunjangan Kerajaan Sebesar Rp27,5 Miliar

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Amalia dari Belanda mengatakan akan menolak gaji dan tunjangan sebesar 1,6 juta euro (Rp27,5 miliar) per tahun yang merupakan hak finansial untuk anggota keluarga kerajaan Belanda ketika dia berusia 18 tahun pada Desember nanti.

Ini akan menjadikan Putri Amalia anggota keluarga kerajaan Belanda pertama yang menolak tunjangan pendapatan.

Catharina-Amalia Beatrix Carmen Victoria, yang bergelar Prinses van Oranje, lulus ujian sekolah menengah pertama terakhirnya dan menyelesaikan studinya di Christelijk Gymnasium Sorghvliet dengan predikat cum laude.

Ia berencana untuk mengambil jeda setahun sebelum masuk pendidikan tinggi, katanya dalam surat tulisan tangan yang dikirim ke Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dikutip dari NL Times, 14 Juni 2021.

Raja Belanda Willem-Alexander berpose bersama ibunya Princess Beatrix dan putrinya Amalia (RtoL) di atas landasan di resor Alpen Lech am Arlberg, Austria, 25 Februari 2020. REUTERS/Arnd Wiegmann

Putri Amalia mengatakan tidak akan menerima keuntungan finansial sampai dia menyelesaikan studi tersebut, dan dapat berkontribusi lebih banyak sebagai figur publik. "Saya merasa tunjangan itu membuat saya tidak nyaman selama saya hanya memberikan sedikit jasa sementara siswa lain sangat sulit mendapatkannya, terutama di masa virus corona yang tidak pasti ini," tulisnya.

Sekitar 296.000 euro (Rp4,6 miliar) dari tunjangan dihitung sebagai pendapatan, dan 1,3 juta euro (Rp 22,4 miliar) sisanya ditujukan untuk biaya personel dan material. Amalia mengumumkan bahwa dia tidak akan menerima bagian pendapatan, dan mengatakan dia juga akan mengembalikan tunjangan pengeluaran selama ia tidak akan mengeluarkan biaya tinggi dalam perannya sebagai Putri Oranje.

Keputusan Putri Amalia dipuji oleh PM Mark Rutte yang mengatakan dia tidak ditekan secara politik.

Baca juga: Putri Kerajaan Belanda Tolak Buat Pesta Ulang Tahun yang Mewah

NL TIMES