TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman tiba di Kamboja pada Selasa, 1 Juni 2021. Kunjungan itu menjadikan Sherman sebagai pejabat paling senior dari Amerika Serikat yang pernah mengunjungi Kamboja dalam hampir satu dekade.
Kamboja adalah sekutu dekat Cina. Kunjungan Sherman ke negara itu adalah bagian dari kunjungan Sherman ke negara-negara kawasan Asia, yang bertepatan dengan kekerasan yang dilakukan pada tokoh-tokoh oposisi dan perlawanan terhadap hak-hak aktivis untuk berbicara mengenai sejumlah masalah seperti penebangan liar.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.[REUTERS]
Sherman dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, LSM dan wartawan. Sherman mendapat permintaan dari kelompok-kelompok HAM agar menyrooti masalah HAM dan kebebasan pers dalam kunjungannya ke Kamboja.
Partai oposisi terbesar di Kamboja, Cambodia National Rescue Party (CNRP), sudah dilarang di Kamboja dan Ketua partai tersebut Kem Sokha di tahan sebelum pemilu pada 2018. Walhasil, pemilu ketika itu dimenangkan oleh Hun Sen.
“Kebebasan berekspresi di Kamboja berada di bawah ancaman dan sekarang menghadapi sensor internet dan dikontrol. Jadi, Sherman harus menuntut agar Pemerintah Kamboja mau mengakhiri sensor dan persekusi terhadap para pengkritiknya,” kata Phil Robertson, Wakil Direktur wilayah Asia lembaga Human Right Watch.
Kunjungan Sherman juga dilakukan saat Cina mulai menjadi mitra penting secara ekonomi bagi Kamboja. Hubungan Kamboja dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Juru bicara Pemerintah Kamboja Phay Siphan menyerukan agar dilakukan dialog antara Kamboja dengan Amerika Serikat.
Baca juga: Lockdown, Warga Phnom Penh Protes Minta Bantuan
Sumber: Reuters