Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Ketahuan Memata-matai Kanselir Jerman Angela Merkel

image-gnews
Ilustrasi Mata-Mata. Hightail.com/Luke Bott
Ilustrasi Mata-Mata. Hightail.com/Luke Bott
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika ternyata pernah memata-mata Kanselir Jerman Angela Merkel dan politisi-politisi oposisinya. Hal itu terungkap dalam laporan investigasi internal Badan Intelijen Pertahanan Denmark perihal kerjasama intelijen dengn Amerika dari 2012 hingga 2014. Uniknya, menurut laporan tersebut, sebagian operasi mata-mata yang dilakukan Amerika menggunakan infrastruktur Denmark.

Dikutip dari kantor berita Reuters, penyadapan dilakukan oleh Agensi Keamanan Nasional Amerika alias NSA. NSA melakukannya dengan memanfaatkan tekonologi penyadapannya (Xkeyscore) dan kabel informasi yang dimiliki Denmark. Adapun pemimpin dan politisi negara yang dimata-matai Amerika tidak hanya dari Jerman saja, tetapi juga Swedia, Norwegia, dan Prancis.

Menteri Pertahanan Denmark, Trine Bramsen, enggan berkomentar soal temuan Badan Intelijen Pertahanan tersebut. Ia berkata, dirinya tak mau mengomentari spekulasi intelijen kepada media.

"Apa yang bisa saya katakan, pemerintah ini memiliki sikap yang konsisten bahwa penyadapan secara sistemik terhadap negara sekutu adalah hal yang tak bisa diterima," ujar Bramsen tanpa membenarkan ataupun menyangkal laporan intelijen, Senin, 31 Mei 2021.

Kanselir Jerman Angela Merkel. Bernd von Jutrczenka/Pool via REUTERS

Pemimpin Oposisi Jerman Peer Steinbruck, yang masuk daftar dimata-matai, mengaku terkejut dengan temuan intelijen Denmark. Sebab, kata ia, Jerman, Denmark, dan Amerika adalah sekutu. Steinbruck berkata, tidak wajar negara sekutu menyadap atau memata-matai rekanannya sendiri.

"Mengerikan bahwa rekan intelijen mematai-matai atau menyadap pemimpin-pemimpin negara lain. Secara politik, saya menganggap isu ini sebagai skandal," ujar Steinbruck.

Berbeda dengan Steinbruck, Kantor Kekanseliran Jerman memilih untuk tidak berkomentar dulu. Mereka mengklaim baru mengetahui temuan tersebut ketika ditanyai oleh media.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mendesak adanya penjelasan lengkap dari Denmark maupun Amerika. Pernyataan serupa juga datang dari Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen dan Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune yang mengatakan temuan intelijen Denmark adalah perkara serius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini bisa menjadi serius jika terkonfirmasi. Ini harus dicek dan tidak tertutup kemungkinan bakal ada protes diplomatik," ujar Clement Beaune.

Pemerintah Amerika maupun NSA enggan berkomentar soal laporan yang beredar.

Warisan Snowden bagi Jurnalisme

Dikutip dari Reuters, laporan Badan Intelijen Pertahanan Denmark merupakan bagian dari investigasi internal yang dilakukan pada 2015. Investigasi dipicu data-data yang dibocorkan mantan karyawan NSA, Edward Snowden, perihal cara kerja intelijen Amerika. Menurut data Snowden, telah terjadi penyalahgunaan wewenang.

Tahun lalu, Pemerintah Denmark sudah memecat kepala Badan Intelijen Pertahanan dan tiga pejabatnya karena dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut. Hal itu dilakukan di tengah investigasi internal yang diawasi oleh badan independen. Adapun Pemerintah Denmark sempat menyatakan pada tahun lalu bahwa mereka akan memulai investigasi berdasarkan bocoran-bocoran whistleblower seperti Edward Snowden.

Baca juga: Snowden Pernah Sebut Konsulat Jenderal AS di Chengdu Sadap Cina

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) Donny Yoesgiantoro memberikan pemaparan saat mengunjungi kantor Tempo di Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.


Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Barista Ryan Wibawa mendemonstrasikan pembuatan kopi di depan Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Kamis (16/5/2024). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?


Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Wakil Presiden Kenya  William Ruto. Sumber: Reuters
Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

3 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

4 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza