TEMPO.CO, - Sebuah parsel yang berisi bom meledak di pernikahan salah satu warga Myanmar yang mendukung junta militer pada Selasa kemarin. Ledakan ini turut menewaskan mempelai wanita dan dua kerabat pengantin pria.
Bom meledak sekitar pukul 1 siang di rumah pengantin pria, Chit Min Thu, di Kotapraja Thingangyun Yangon, tak lama setelah ia dan pasangannya menawarkan persembahan kepada para biksu. Para biksu yang hadir juga diketahui terlibat dalam gerakan nasionalis.
Tiga orang yang tewas dalam serangan bom itu adalah pengantin wanita, Win Pa Pa; Zaw Win Aung, sepupu laki-laki berusia 19 tahun; dan Chit Hmu Thae Khaing, kerabat jauh pengantin pria yang berusia 21 tahun, seperti dikutip Myanmar Now, Jumat, 28 Mei 2021.
Pengantin pria, Chit Min Thu, sering berpartisipasi dalam protes dan aktivitas pro-tentara yang dipimpin dan diorganisir oleh Union Solidarity and Development Party (USDP), partai yang didukung militer, dan Yeomanry Development Party (YDP), yang didirikan oleh nasionalis sayap kanan terkenal Michael Kyaw Myint.
U Pyinnyarwuntha, anggota komite eksekutif pusat dari Persatuan Biksu Patriotik ultranasionalis yang hadir di pernikahan itu membenarkan kecenderungan pro-militer mempelai pria. “Dia adalah seseorang yang sangat nasionalis,” kata Pyinnyarwuntha tentang Chin Min Thu.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin Liga Nasional untuk Demokrasi, dengan militer menggunakan kekuatan yang berlebihan dan mematikan untuk menghancurkan gerakan anti-kudeta di seluruh negeri.
Banyak individu pro-militer, termasuk anggota USDP dan sekutunya, telah dituduh sebagai informan karena memberi tahu otoritas rezim dengan informasi tentang kegiatan pro-demokrasi dan keberadaan para aktivis Myanmar.
Baca juga: Pemimpin Junta Kecilkan Kemungkinan Muslim Rohingya Kembali ke Myanmar
Sumber: MYANMAR NOW