TEMPO.CO, - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memerintahkan Kementerian Perhubungan dan Prasarana untuk menginvestigasi penuh atas tabrakan kereta LRT.
"Saya memandang insiden ini dengan serius. Penyelidikan penuh harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab insiden dan tindakan tegas harus diambil," kata Muhyiddin Yassin dikutip dari New Straits Times, Selasa, 25 Mei 2021.
Muhyiddin meminta semua pihak untuk bekerja sama guna memastikan para korban mendapatkan perawatan yang layak. “Prioritas harus diberikan kepada para korban peristiwa tersebut," ucap dia.
Muhyiddin mengatakan dia diberitahu bahwa petugas keselamatan dan darurat ada di tempat kejadian. “Saya berharap semua operasional berjalan lancar dan penumpang yang terlibat selamat dan segera ditangani,” ucapnya.
Sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terjadi kecelakaan kereta LRT (Light Rapid Transit) di Malaysia. Dikutip dari Channel News Asia, dua LRT bertubrukan ketika melintas di jalur bawah tanah, Senin, 24 Mei 2021. Sebanyak 210 orang mengalami cedera dalam kecelakaan tersebut dan untungnya tidak ada korban jiwa sejauh ini.
"Kereta LRT yang membawa penumpang bertabrakan dengan kereta LRT kosong. Hal itu berujung pada para penumpang terlempar dan saling menindih satu sama lain," ujar Menteri Wilayah Federal Annuar Musa.
Ke-210 penumpang yang cedera, kata Musa, telah dievakuasi dari dalam kereta. Mereka sekarang menjalani pertolongan darurat atau dilarikan ke rumah sakit untuk yang cederanya serius.
Musa melanjutkan, kereta yang membawa penumpang berasal dari stasiun Ampang, Malaysia. Ketika tabrakan terjadi, kereta tersebut tengah melintas jalur di bawah gedung KLCC.
Baca juga: 2 Kereta LRT Bertabrakan di Malaysia, 210 Orang Cedera
Sumber: NEW STRAITS TIMES