TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Kamis, 13 Mei 2021, setuju untuk melonggarkan sejumlah larangan untuk menekan angka penyebaran virus corona di Ibu Kota Manila dan provinsi-provinsi di sekitarnya. Relaksasi aturan itu juga menyusul penurunan angka positif Covid-19 sejak 6 pekan lalu.
Lewat relaksasi aturan ini, maka acara keagamaan dan makan di restoran, diperbolehkan. Kelonggaran aturan ini berlaku untuk wilayah Manila dan provinsi di sekitarnya seperti Bulacan, Rizal, Laguna dan Cavite selama dua pekan ke depan terhitung mulai Sabtu, 15 Mei 2021. Akan tetapi, perjalanan yang tidak mendesak, tidak diperbolehkan.
Puluhan warga berebut untuk membeli masker di toko peralatan medis setelah pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona pertama, di Manila, Filipina, 31 Januari 2020. Wanita asal China berusia 39 tahun mengeluhkan batuk-batuk dan dikonfirmasi positif Virus Corona. REUTERS / Eloisa Lopez
Untuk tempat wisata di luar ruangan, boleh buka dengan kapasitas 30 persen saja. Sebelum 31 Mei 2021, status karantina untuk Ibu Kota Manila dan provinsi di sekitarnya, akan dievaluasi lagi.
Sejak Pemerintah Filipina memberlakukan aturan yang ketat pada 2 April 2021, angka harian positif Covid-19 di negara itu berangsur turun, yang sebelumnya 15.310 kasus. Kasus harian Covid-19 di Filipina sekarang sudah sekitar 6.700 kasus.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Filipina dan angka kematian akibat virus tersebut, adalah yang terbesar di Asia Tenggara.
Acara keagamaan seperti pemakaman bagi mereka yang meninggal selain karena Covid-19, boleh dihadiri oleh pelayat yang tidak boleh lebih dari 10 persen dari kapasitas tempat. Presiden Duterte memohon kepada masyarakat Filipina agar mengurangi acara kumpul-kumpul keagamaan dan tetap waspada dalam kondisi seperti saat ini.
“Tidak ada yang tahu berapa lama pandemi Covid-19 ini akan berlangsung,” kata Duterte dalam sebuah pidato rutin.
Baca juga: Rodrigo Duterte Minta Cina Tarik Kembali 1.000 Dosis Vaksin Sinopharm
Sumber: Reuters