TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al Nahyan pada Jumat, 14 Mei 2021, menyuarakan kekhawatiran negaranya terkait ketegangan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyerukan agar dilakukan sebuah gencatan senjata dan dimulainya sebuah dialog diplomatik.
Dalam keterangannya, Abdullah bin Zayed Al Nahyan menyampaikan belasungkawa kepada seluruh korban dalam pertempuran antara Israel dan Palestina tersebut. Uni Emirat Arab dan Bahrain adalah negara-negara Arab yang telah memulihkan hubungan dengan Negara Bintang Daud.
“Uni Emirat Arab memperingatkan ketegangan yang terus-menerus antara Israel dan Palestina. Kami turut berbelasungkawa kepada semua korban yang gugur dalam ketegangan ini. Kami bergabung dengan yang lain menyerukan agar segera dihentikan aksi kekerasan dan pertempuran,” kata Menlu Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
Warga Palestina memeriksa puing-puing hunian yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza, 14 Mei 2021. Xinhua/Yasser Qudih
Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengatakan Uni Emirat Arab menyerukan kepada seluruh pihak untuk segera mengambil langkah-langkah melakukan gencatan senjata, menggelar dialog politik dan menahan diri sebisa mungkin.
“Kami memegang janji dalam Abraham Accords untuk hidup dalam lingkungan yang damai, bermartabat dan hidup dalam kemakmuran,” kata Abdullah bin Zayed Al Nahyan, yang menawarkan dukungan negaranya untuk berbagai upaya demi meredanya ketegangan.
Ketegangan dan kekerasan khususnya di Jalur Gaza sejak Senin, 10 Mei 2021 telah menyebabkan lebih dari 100 warga Palestina tewas.
Israel terus memborbardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan tembakan meriam pada Sabtu, 15 Mei 2021. Serangan ini diantaranya menewaskan perempuan dan anak-anak di kamp pengungsian.
Baca juga: Israel Menyerang, Warga Gaza Mengungsi Dengan Mobil dan Keledai
Sumber: Reuters