TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku industri di India was-was dengan situasi pandemi COVID-19 yang kian buruk. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka meminta Pemerintah India untuk memperketat pembatasan sosial, termasuk mengurangi kegiatan ekonomi, untuk menyelamatkan banyak nyawa. Hal itu kontras dengan kebanyakan negara di mana pelaku industri malah meminta kegiatan ekonomi dimulai lagi.
"Dengan situasi kritis seperti sekarang, kami mendesak pemerintah untuk mengetatkan pembatasan sosial termasuk mengurangi kegiatan ekonomi demi menekan jumlah korban." ujar Presiden Konfiderasi Industri India, Uday Kotak, Ahad kemarin, 3 Mei 2021.
Kotak mengakui bahwa kegiatan ekonomi penting untuk menjaga hidup industri India. Namun, dengan situasi pandemi seperti sekarang, ia mengatakan penyelamatan nyawa harus diprioritaskan. Mengurangi kegiatan ekonomi, kata ia, adalah salah satu cara untuk menekan penyebaran virus COVID-19.
Per berita ini ditulis, angka kasus COVID-19 harian di India masih tinggi. Menurut laporan kantor berita Reuters, ada 392.488 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Hal itu menjadikan jumlah kasus nasional menjadi 19,56 juta.
Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah Tsunami COVID-19 di Ghaziabad, India, 30 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi
Hal senada berlaku untuk angka kematian. Dalam 24 jam terakhir, angka kematian bertambah 3.689, menyebabkan total angka kematian akibat COVID-19 menjadi 215.542.
"Menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama dan respon maksimal secara nasional dibutuhkan untuk memotong rantai penyebaran," ujar Kotak tanpa menyinggung kata lockdown dalam pernyatannya.
Di lapangan, situasi India benar-benar genting. Rumah sakit kelimpungan menangani banyaknya pasien hingga mereka kehabisan oksigen bantuan dan ruang perawatan. Sementara itu, di luar rumah sakit, warga berbondong-bondong memburu oksigen bantuan sementara banyak petugas medis membakar mereka yang meninggal akibat COVID-19.
PM India Narendra Modi sudah menerapkan lockdown di 11 negara bagian terdampak dengan harapan hal tersebut bisa menekan angka pandemi. Namun, karena hasilnya tak kelihatan, Satgas COVID-19 dikabarkan menganjurkan kepadanya untuk segera menerapkan lockdown COVID-19 berskala nasional.
Baca juga: Pemerintah Modi Tidak Hiraukan Peringatan Ilmuwan Tentang Varian Covid-19 India
ISTMAN MP | REUTERS