TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Hong Kong pada Kamis, 15 April 2021, mengumumkan skema imunisasi vaksin virus corona yang akan diperluas sehingga mereka yang berusia 16 tahun sampai 29 tahun, juga bisa mendapatkan imunisasi vaksin Covid-19.
Kebijakan itu diambil karena masyarakat Hong Kong kurang antusias melakukan imunisasi vaksin virus corona. Imunisasi virus corona di Hong Kong dilakukan sejak Februari 2021.
Program vaksin virus corona di Hong Kong bisa dibilang lambat karena sampai sekarang baru 8 persen warga Hong Kong yang mendapatkan vaksin virus corona, dari total 7.5 juta jiwa populasi Hong Kong
Patrick Nip, Menteri bidang Layanan Masyarakat, mengatakan pihaknya telah memperluas skema imunisasi vaksin virus corona sehingga total 6,5 juta penduduk Hong Kong bisa mengikutinya.
“Kami meminta ke masyarakat untuk segera melakukan imunisasi vaksin virus corona sehingga Hong Kong tidak jatuh pada lingkaran wabah virus corona,” kata Nip.
Kebijakan untuk memperluas cakupan siapa saja yang berhak mendapatkan suntik vaksin virus corona, mengemuka setelah Kepala Eksekutif HongKong Carrie Lam menyebut aturan pencegahan penyebaran wabah virus corona di Hong Kong akan dilonggarkan bagi mereka yang sudah mendapat suntik vaksin virus corona dosis kedua sampai akhir April 2021 ini.
Hong Kong awalnya menggunakan vaksin virus corona buatan Cina, Sinovac. Namun pada Maret 2021, Hong Kong mulai menawarkan vaksin buatan BioNTech setelah muncul ketidakpercayaan pada vaksin Sinovac dan reaksi yang mungkin ditimbulkan.
Menurut Nip, warga Hong Kong usia 16 tahun dan 17 tahun bisa mendapatkan vaksin buatan BioNTech. Sedangkan mereka yang sudah berusia di atas 18 tahun, bisa memilih apakah ingin vaksin BioNTech atau Sinovac. Sejauh ini, vaksin virus corona BioNTech lebih banyak di pilih warga Hong Kong.
Baca Juga: Walau Kemasan Rusak Vaksin Virus Corona BioNTech di Hong Kong Aman
Sumber: Reuters