TEMPO.CO, Jakarta - Hasil investigasi awal yang dilakukan BioNTech di Jerman dan Fosun Industrial menemukan vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech tidak menunjukkan factor-faktor sistemik selama pengemasan. Investigasi dilakukan setelah penggunaan vaksin virus corona BioNTech di Hong Kong dan Makau pada pekan ini dihentikan.
Pemerintah Hong Kong dalam pernyataan tertulis yang dipublikasi pada Sabtu, 27 Maret 2021, menyatakan hasil investigasi menemukan rusaknya kemasan vaksin virus corona BioNTech yang akan digunakan oleh masyarakat Hong Kong kemungkinan karena keadaan lingkungan selama proses pengangkutan jarak jauh.
Baca juga: Hong Kong Akan Investigasi Kemasan Vaksin Virus Corona Rusak
Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. Badan Obat Norwegia (NMA) mengatakan hasil otopsi terhadap 13 jenazah menunjukkan bahwa efek samping umum vaksin covid-19 REUTERS/Andreas Gebert
Kerusakan kemasan vaksin virus corona BioNTech yang dikirim ke Hong Kong tidak ada sangkut-pautnya dengan suhu dingin dan manajemen logisti vaksin virus corona. Lewat pengujian acak yang dikirim ke Hong Kong, tidak ditemukan adanya masalah kebocoran vaksin virus corona.
Fosun dan BioNTech menilai vaksin virus corona yang ditemukan rusak pada bagian kemasan, tidak memiliki risiko keamanan dan masyarakat yang disuntik vaksin itu tak perlu waswas.
Sisa investigasi selanjutnya akan fokus pada memastikan integritas sifat intrinsik vaksin virus corona BioNTech yang ditemukan kemasannya rusak dan memastikan vaksin yang dikirim dalam satu pengiriman itu, aman digunakan.
Pemerintah Hong Kong meyakinkan pihaknya memantau Fosun dan BioNTech untuk menuntaskan investigasi ini dalam tempo sepekan sehingga Hong Kong bisa memulai lagi imunisasi vaksin virus corona.
Imunisasi vaksin virus corona di Hong Kong dimulai pada Februari 2021 lalu menggunakan vaksin merek Sinovac dari Cina. Pada Maret 2021, Hong Kong mulai menawarkan kepada masyarakat vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dari Jerman.
Akan tetapi, pada Rabu, 24 Maret 2021, otoritas menghentikan penggunaan vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech karena kemasan yang rusak. Kondisi ini memancing kebingungan di pusat-pusat imunisasi vaksin virus corona di penjuru Hong Kong.
Sumber: Reuters