Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Tempatkan 80 Ribu Tentara di Ukraina dan Krimea, Rusia Sinyalkan Perang

image-gnews
Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berdiri dalam formasi saat mereka mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko
Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berdiri dalam formasi saat mereka mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina dan Krimea menjadi sorotan beberapa hari terakhir. Rusia menampatkan puluhan ribu pasukannya di sana dengan niatan yang masih misterius hingga sekarang. Dari total 80 ribu personil, 40 ribu ditempatkan di perbatasan timur Ukraina dan sisanya di Krimea.

Penempatan 80 ribu tentara tersebut bukan tanpa perlengkapan. Mereka juga dipersenjatai artileri, tank, serta mobil baja. Secara penampilan, mereka sudah seperti mau berperang. Ukraina mencoba mencari keterangan dari Rusia. Upayanya buntu.

"Moskow menolak untuk memberikan keterangan substansial," ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam keterangan persnya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 13 April 2021.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, membantah kekhawatiran soal bakal terjadi perang. Ia berkata, tidak ada niatan apapun dari Rusia untuk memulai perang baru dengan Ukraina. Penempatan 80 ribui personil dan alutsista di perbatasan, kata ia, hanya persiapan untuk latihan militer bersama. Walau begitu, Peskov memberikan ancaman di pernyataannya.

Peskov berkata, Rusia tidak akan tinggal diam soal nasib pendukungnya di Ukraina. Pendukung yang Peskov maksud adalah penduduk Donetsk dan Luhansk yang menjadi basis kelompok separatis pro-Rusia. Sejak tahun 2014, mereka aktif menentang Pemerintah Ukraina dan mengklaim sebagai bagian dari Rusia.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.[REUTERS]

Hubungan Ukraina dan Rusia memang kompleks. Tahun 2014, Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina. Sejak saat itu, kedua negara kerap bertempur di kawasan perbatasan timur dengan Rusia didukung kelompok separatis.

Upaya gencatan senjata dilakukan Juli tahun lalu. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan. Pertempuran tetap terjadi dengan adanya kenaikan jumlah tentara Ukraina yang tewas di perbatasan. Per Ahad kemarin, berdasarkan data Ukraina, 27 tentara mereka tewas. Sebagai perbandinga, jumlah korban tahun lalu 50 orang.

Meski Peskov membantah bakal ada upaya perang dan dukungan terhadap kelompok separatis, Ukraina yakin itu niat Rusia sesungguhnya. Sebab, Rusia menyatakan bahwa mereka bisa mengintervensi misalkan Ukraina mencoba meredam perlawanan di Donetsk dan Luhansk.

Para pakar militer sepaham dengan Ukraina. Menurut mereka, Rusia memang niat berperang. Apa yang dilakukan Rusia sekarang, dengan menempatkan ribuan personil dan alutsista di perbatasan, mereka anggap operasi pengkondisian untuk perang.

"Presiden Vladimir Putin telah memulai langkah awal, menciptkan perang lokal berskala kecil di wilayah-wilayah konflik. Ini tidak menandakan bakal ada perang besar besok, namun kondisinya dibuat untuk mengarah seperti itu," ujar pakar militer dan mantan Deputi Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Ihor Romanenko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal senada dinyatakan oleh pakar militer di Universitas Bremen, Jerman, Nikolay Mitrokhin. Ia berkata, konsentrasi personil dan alutsista di perbatasan menyerupai situasi krisis tahun 2013-2014 yang berujung pencaplokan Krimea. Dalam krisis itu, kata Mitrokhin, 13 ribu orang tewas dan menggoncang perekonomian Ukraina.

Pada pemilu 2018 untuk periode jabatan presiden 2018-2024 Putin kembali mencalonkan diri, Putin meraih sekitar 75 persen suara, yang menjadi tiket untuknya menjabat sebagai presiden satu periode lagi. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

"Segala tanda mengarah ke aksi militer tak terhindarkan...Rusia punya banyak alasan untuk itu mulai dari popularitas Putin yang merosot hingga langkah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang bersih-bersih politisi pro-Rusia. Hal itu termasuk penutupan tiga stasiun televisi milik Viktor Medvedchuk. Putin adalah ayah baptis anak Viktor," ujar Mitrokhin.

Ukraina bukan satu-satunya negara yang khawatir akan perang. Negara-negara barat juga mengendus hal itu dan meminta Rusia untuk menarik pasukan. Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, misalnya, menyatakan bakal ada konsekuensi bagi Rusia jika bertindak agresif di perbatasan Ukraina dan Krimea. Pernyataan senada juga muncul dari Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.

Adapun Amerika berniat membawa isu Ukraina-Krimea ini ke pertemuan NATO yang berlangsung pekan ini. Antony Blinken berkata, Amerika berada di pihak Ukraina dan bakal mendukung upayanya untuk bergabung ke NATO. Beberapa negara, seperti Jerman dan Prancis, meminta Amerika tak gegabah, khawatir promosi Ukraina bakal memperkeruh situasi dengan Rusia.

Rusia merespon keras ucapan Blinken. Mereka minta Amerika untuk tidak mencari gara-gara. Selain itu, mereka juga meminta Amerika untuk segera menarik mundur kedua kapal perangnya yang sedang melaut ke Laut Hitam.

"Amerika adalah musuh kami dan akan berupaya apapun untuk memojokkan Rusia di panggung global...Kami peringatkan Amerika untuk jauh-jauh dari Krimea dan pesisir Laut Hitam. Ini untuk kebaikan mereka," ujar Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.

Baca juga: Gedung Putih Waswas Rusia Menempatkan Tentara di Perbatasan Ukraina

ISTMAN MP | AL JAZEERA | REUTERS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow