TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat pemerintah di kota Dunhuang, Cina barat laut, meresmikan rambu lalu lintas untuk unta yang mereka klaim sebagai rambu lalu lintas unta pertama di dunia.
Rambu itu mulai beroperasi pada Ahad kemarin di daerah yang populer dengan turis dekat Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, menurut laporan media pemerintah China ECNS pada Senin, dikutip dari CNN, 13 April 2021.
Menunggang unta telah menjadi atraksi turis di kota Dunhuang, yang terletak di sebuah oasis di wilayah gurun Gansu-Xinjiang, dan merupakan permukiman pertama yang dikelola oleh orang Cina yang pertama kali ditemui kafilah, saat menuju ke timur dalam perjalanan Jalur Sutra kuno.
Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata ke daerah tersebut telah berkembang, berkat Gunung Mingsha, kompleks kuil Gua Mogao, dan melewati Yumen dan Yangguan, yang merupakan gerbang paling barat dari Tembok Besar.
Turis melewati jalan saat lampu merah khusus unta menyala di tempat wisata Gunung Mingsha dan Mata Air Bulan Sabit di Kota Dunhuang, Provinsi Gansu, Cina Barat Laut, 11 April 2021.[China News Service / SCNS]
Banyak turis yang menunggang unta untuk menikmati Gunung Mingsha, juga dikenal sebagai Gunung Pasir Bernyanyi karena suara bising saat berjalan di atas pasir.
Karena banyaknya unta berlalu-lalang, pejabat pemerintah membuat rambu lalu lintas ini untuk mencegah kecelakaan penunggang unta yang melewati rute Gunung Mingsha dan Mata Air Bulan Sabit.
Seperti layaknya kendaraan bermotor, lampu hijau berarti mengizinkan unta menyeberang dan merah agar mereka berhenti.
Baca juga: Rumah Sakit Unta Terbesar di Dunia Beroperasi di Arab Saudi