TEMPO.CO, - Raja Yordania Abdullah II akhirnya buka suara perihal penangkapan dan penahanan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, atas dugaan merencanakan kudeta. Abdullah mengatakan, Hamzah sedang bersama keluarganya di dalam istana.
"Hamzah hari ini bersama keluarganya, di istananya dan dalam perawatan saya," kata Raja Abdullah II dalam pidatonya yang dibacakan atas namanya di televisi pemerintah seperti dikutip dari Arab News, Kamis, 8 April 2021.
Sebelumnya Pangeran Hamzah meneken dokumen pernyataan kesetiaan terhadap Raja Abdullah II. Hal ini berlangsung beberapa hari setelah dia ditahan akhir pekan lalu atas tuduhan bekerja dengan pihak asing dan warga Yordania lainnya dalam rencana untuk mengguncang negara.
"Pangeran Hamzah berjanji di depan keluarga untuk mengikuti jejak leluhur, tetap setia pada misi mereka, dan mengutamakan kepentingan, konstitusi, dan hukum Yordania di atas semua pertimbangan," ucap Abdullah.
Pidato tersebut adalah pertama kalinya raja membuat pernyataan publik tentang isu kudeta yang menyebabkan penangkapan hingga 18 orang.
“Saya berbicara dengan anda hari ini, keluarga saya dan suku saya, yang di dalamnya saya memberikan kepercayaan implisit saya, dan dari siapa saya menarik tekad, untuk meyakinkan anda bahwa pembangkangan telah digagalkan sejak awal, dan bahwa Yordania yang kita banggakan aman dan stabil," kata raja.
Ia menganggap kejadian akhir pekan lalu bukan lah tantangan yang paling sulit bagi stabilitas negeri. “Tapi bagi saya, itu yang paling menyakitkan. Pembangkangan datang dari dalam rumah kami," kata Raja Abdullah II.
"Tidak ada yang sebanding dengan keterkejutan, rasa sakit, dan amarah saya sebagai saudara dan sebagai kepala keluarga Hashemite, dan sebagai pemimpin dari orang-orang yang sombong ini," ucap dia.
Usai pernyataan itu, raja menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Biden mengungkapkan solidaritas penuh negaranya kepada Yordania dan berharap stabilitas di negara itu terjaga.
Baca juga: Konflik Keluarga Mengusik Ketenangan Yordania
Sumber: ARAB NEWS