TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin, 5 April 2021, mengumumkan siapapun yang tinggal di Inggris boleh melakukan tes virus corona sampai dua kali sepekan. Kebijakan ini dikeluarkan menyusul akan dibukanya lagi aktivitas masyarakat dan imunisasi vaksin virus corona yang masih berjalan.
Perdana Menteri Johnson telah menyusun rencana untuk melonggarkan aturan dalam beberapa bulan ke depan. Lewat kelonggaran aturan itu, Johnson berencana membuka pintu lalu-lintas internasional dan membuka perekonomian negara tersebut.
Baca juga: London Untuk Pertama Kalinya Nol Korban COVID-19 Dalam 6 Bulan
Orang-orang mengantre di luar toko Tesco, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika pembatasan baru mulai berlaku, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [REUTERS / Hannah McKay]
Inggris adalah salah satu negara yang paling buruk terkena wabah virus corona. Maka dengan tes massal virus corona, diharapkan bisa memutus rantai penyebaran dan mengatasi kasus-kasus Covid-19 tanpa gejala.
Rencana Inggris untuk melonggarkan lockdown itu bertolak belakang dengan negara-negara Eropa yang memperketat lockdown untuk mengatasi naiknya kasus positif Covid-19. Untuk itu, rencana Inggris tersebut adalah sebuah dorongan besar di tengah pandemi Covid-19.
“Saat kami terus membuat kemajuan yang bagus dalam program vaksin kami (vaksin virus corona), kami berencana untuk berhati-hati melonggarkan aturan,” kata Johnson.
Sedangkan Edward Argar, Menteri junior Kesehatan Inggris mengatakan alat tes virus corona akan dikirim ke rumah-rumah, perkantoran atau tempat usaha. Bisa pula diambil di apotek atau pusat-pusat pengujian virus corona.
“Masyarakat telah melakukan hal yang benar,” kata Argar.
Dengan naiknya jumlah orang yang melakukan tes virus corona, maka itu akan membantu tenaga medis melacak jejak penularan pandemi Covid-19 menyusul rencana pemerintah untuk secara bertahap melonggarkan lockdown setelah memperketat aturan selama empat bulan.
Jika tidak ada aral melintang, Perdana Menteri Johnson ingin membuka sektor retail, hiburan outdoor dan salon kecantikan di seluruh Inggris mulai 12 April 2021.
Sedangkan untuk masuknya pelancong dari luar Inggris, akan menggunakan sistem 'lampu lalu lintas' berdasarkan tingkat keparahan infeksi di negara yang disinggahi terakhir kali oleh pelancong dan status imunisasi vaksin virus corona si pelancong. Paspor vaksin virus corona saat ini sedang dalam masa uji coba untuk digunakan secara massal.
Sumber: Reuters