TEMPO.CO, - Para pejabat senior Filipina menghubungi koleganya dari Amerika Serikat guna membahas masuknya kapal-kapal militer Cina ke Zona Ekonomi Eksklusif mereka di perairan Laut Cina Selatan.
"Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon setuju bahwa Amerika Serikat dan Filipina akan terus berkoordinasi erat dalam menanggapi tantangan di Laut Cina Selatan," tulis pernyataan Gedung Putih dikutip dari Aljazeera, Jumat, 2 April 2021.
Sullivan menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat mendukung Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan. "Menegaskan kembali penerapan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina di Laut Cina Selatan," kata pernyataan itu.
Komunikasi para pejabat senior ini menyusul laporan pada Rabu bahwa armada kapal-kapal Cina menyebar lebih luas di dalam ZEE Filipina. Pekan lalu terungkap bahwa sebanyak 200 kapal, yang diyakini milik milisi Cina, berlabuh di Whitsun Reef, sekitar 320 kilometer sebelah barat Pulau Palawan, dan di ZEE Filipina seperti yang ditetapkan oleh Pengadilan Arbitrase Internasional.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Filipina menegaskan kembali kedaulatan dan yurisdiksi mereka atas pulau-pulau dan jalur laut yang mengelilingi di sekitar perairan Laut Cina Selatan. Mereka menyayangkan langkah Cina yang terus-menerus melanggar kedaulatan negaranya.
Filipina meminta Cina untuk segera menarik kapal-kapal ini.
Baca juga: Filipina Protes Ada Kapal Militer di Laut Cina Selatan
Sumber: ALJAZEERA