TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Jepang. Selain membahas hubungan bilateral, kunjungan Retno juga untuk membicarakan masalah di Myanmar.
Retno menjelaskan ia bertemu dengan Chairman Nippon Foundation dan Japanese Special Envoy for National Reconciliation in Myanmar, Sasakawa Yohei.
"Kami juga lakukan pertukaran informasi mengenai situasi di Myanmar. Bapak Sasakawa menghargai upaya yang terus dilakukan oleh Indonesia untuk Myanmar," katanya dalam konferensi pers, Selasa, 30 Maret 2021.
Menurut Sasakawa, kata Retno, ia sepakat dengan pesan-pesan Indonesia agar penggunaan kekerasan segera dihentikan dan segera dilakukan dialog. "Dan apa yang terjadi di Myanmar akan mempengaruhi situasi kawasan dan juga ASEAN," tuturnya.
Retno berujar Nippon Foundation sejatinya telah bekerja sama dengan Indonesia sejak 1976. "Kami membahas kerjasama yang dilakukan oleh Nippon Foundation dengan berbagai provinsi di Indonesia dan di berbagai sektor, antara lain di bidang pendidikan kelautan dan bidang kesehatan.
Selain itu, kata Retno, Indonesia dan Jepang memiliki keprihatinan yang sama melihat perkembangan situasi di Myanmar. Indonesia menolak keras penggunaan kekerasan oleh militer Myanmar keamanan yang menyebabkan jatuhnya lebih dari 100 korban meninggal pada tanggal 27 Maret 2021.
"Hal ini tidak dapat diterima. Penggunaan kekerasan harus segera dihentikan sehingga korban tidak berjatuhan kembali. Dialog harus terus diupayakan. Hanya melalui dialog Myanmar akan dapat menyelesaikan masalah mereka, tutur Retno Marsudi di Jepang.
Baca juga: Indonesia-Jepang Bakal Latihan Militer Bersama di Laut Cina Selatan