Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Intelijen Peringatkan Joe Biden Soal Ancaman Taliban Ambil Alih Afghanistan

image-gnews
Sejumlah tahanan Taliban yang baru dibebaskan, meninggalkan penjara Pul-e-Charkhi, di Kabul, Afganistan, 13 Agustus 2020. Pemerinah Afganistan mulai membebaskan 400 tahanan kelas kakap Taliban. National Security Council of Afghanistan/Handout via REUTERS
Sejumlah tahanan Taliban yang baru dibebaskan, meninggalkan penjara Pul-e-Charkhi, di Kabul, Afganistan, 13 Agustus 2020. Pemerinah Afganistan mulai membebaskan 400 tahanan kelas kakap Taliban. National Security Council of Afghanistan/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi Intelijen Amerika menyatakan telah memperingatkan Presiden Joe Biden soal potensi Taliban mengambil alih seluruh Afghanistan dalam waktu 2-3 tahun. Menurut mereka, hal itu potensial terjadi apabila Amerika menarik seluruh pasukannya tanpa memastikan dulu adanya power-sharing antara pihak yang berperang, Afghanistan dan Taliban.

Jika Taliban berhasil mengambil Afghanistan, menurut salah seorang sumber intelijen Amerika, maka organisasi pemberontak itu berpotensi membangun kembali organisasi ekstrim seperti Al Qaeda. Sebagaimana diketahui, Al Qaeda adalah kelompok teroris yang ikut bertanggung jawab atas peristiwa 9/11 WTC.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 27 Maret 2021, Joe Biden masih mengkaji soal penarikan pasukan dari Afghanistan. Berbagai opsi dipertimbangkan, terutama soal mengejar target penarikan 3500 prajurit per 1 Mei 2021 seperti isi perjanjian damai antara Afghanistan, Taliban, dan Amerika.

Kamis kemarin, Joe Biden menyatakan dirinya pesimis bakal bisa menarik pasukan sebanyak itu sebelum 1 Mei. Bahkan, ia merasa tidak perlu mematuhi deadline tersebut. Menurutnya, ada sejumlah masalah teknis yang merujuk pada tantangan logistik menarik pasukan (beserta perlengkapan-perlangkapannya) dalam jumlah besar dan stabilitas regional.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato "prime time" pertamanya sebagai presiden, menandai peringatan satu tahun lockdown Amerika Serikat untuk memerangi pandemi penyakit virus corona (COVID-19) dan berbicara tentang dampak pandemi selama pidato dari East Room Gedung Putih di Washington, AS, 11 Maret 2021. [REUTERS / Tom Brenner]

Sejumlah pejabat Amerika dari komunitas intelijen, dikutip dari Reuters, menyarankan Joe Biden untuk memperpanjang deadline. Menurut mereka, berdasarkan laporan intelijen soal aktivitas Taliban, lebih baik pasukan Amerika bertahan melebihi tenggat waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gedung Putih enggan berkomentar soal kabar yang beredar. Namun, dikutip dari New York Times, sejumlah pejabat senior Joe Biden skeptis dengan peringatan yang dikeluarkan Agensi Intelijen Amerika. Salah satunya, karena pemimpin Taliban konsisten menentang kehadiran kelompok-kelompok selain dirinya. Selain itu, Al Qaeda nyaris tidak memiliki sel lagi di Afghanistan.

Selain itu, menurut para pejabat Joe Biden, juga masih ada hal yang belum terjawab soal apa yang terjadi Afghanistan jika prajurit Amerika bertahan. Mereka menyakini efeknya tidak sesederhana kehadiran Amerika bakal mencegah pemerintahan Afghanistan kolaps dan kehilangan kontrol atas kota-kota besar.

Sementara itu, Taliban menyatakan akan menggunakan kekerasan jika pasukan internasional tetap bertahan di Afghanistan dan tidak mematuhi isi kesepakatan damai. "Kami berkomitmen terhadap kesepakatan damai yang dibuat tahun lalu dan kami berharap Amerika juga berkomitmen serupa," ujar pernyataan pers Taliban.

Baca juga: Joe Biden Pesimis Bisa Tarik Pasukan Amerika dari Afganistan Tepat Waktu

REUTERS | NEW YORK TIMES

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

47 menit lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

1 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat dari Menteri Pertahanan AS, Lloyd J. Austin III, pada Rabu, 24 April 2024, setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum. Foto: Tim Media Prabowo
Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar