TEMPO.CO, Jakarta - Tak lagi menjadi Presiden Amerika tidak mengubah gaya Donald Trump dalam merespon isu sensitif. Ia masih kerap membuat klaim tak berdasar, bahan berbohong. Kali ini soal kerusuhan US Capitol, peristiwa yang membuatnya dimakzulkan dua kali. Trump menyebut pendukungnya bukan ancaman dalam peristiwa berdarah itu.
Klaim itu dikeluarkan Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News. Ketika ditanyai apakah ada kekhawatiran darinya soal penjagaan US Capitol diperketat usai kerusuhan, ia menganggapnya sebagai manuver politik yang berlebihan karena pendukungnya tidak seberbahaya kabar di media.
"Mereka sama sekali bukan ancaman sejak awal. Betul mereka masuk ke US Capitol dan mereka tidak seharusnya melakukan itu. Namun, mereka yang masuk berpelukan dan mencium para polisi dan penjaga. Mereka punya hubungan yang bagus," ujar Donald Trump, dikutip dari CNN, Jumat, 26 Marey 2021.
Donald Trump melanjutkan, karena para pendukungnya tidak berbuat jahat kepada penjaga, maka mereka diperbolehkan keluar masuk US Capitol. Tak ada pemaksaan ataupun perusakan ujar Trump.
Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Ketika ditanyai lebih lanjut apakah sejumlah pendukungnya perlu dimintai tanggung jawab atas kerusuhan US Capitol, Donald Trump mengiyakan. Menurutnya, beberapa tetap perlu diperkarakan karena memasuki properti Pemerintah Amerika tanpa izin. Walau begitu, kata Trump, ada isu lain yang lebih penting dibandingkan pendukungnya di kerusuhan US Capitol.
Isu tersebut adalah Antifa. Menurut Donald Trump, Antifa melakukan hal yang lebih buruk dibandingkan pendukungnya dan seharusnya mereka lebih banyak mendapat perhatian.
"Ketika saya melihat Antifa di Washington, kerusakan yang mereka buat di sana dan di kota-kota lain itu tidak tersentuh. Tidak ada apapun yang terjadi pada mereka. Kenapa aparat tidak memburu Antifa?" ujar Donald Trump mencoba membawa isu ke hal lain.
Presenter Fox News mencoba membawa kembali Donald Trump ke isu kerusuhan US Capitol. Kepada Trump, ia bertanya, apakah dirinya mendukung proses hukum yang tidak memandang orientasi politik. Donald Trump menjawab mendukung proses hukum terhadap siapapun yang berbuat jahat terlepas apapun orientasi politiknya.
Dalam kasus kerusuhan US Capitol, puluhan orang ditetapkan sebagai tersangka untuk berbagai pasal mulai dari perusakan properti pemerintah Amerika, menerobos properti pemerintah secara paksa, hingga pembunuhan. Ada enam orang yang tewas dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: Donald Trump Dikabarkan Balik ke Publik dengan Media Sosial Baru
ISTMAN MP | CNN