Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

300 Lebih Orang Meninggal di Myanmar Selama Kudeta Berlangsung

image-gnews
Seorang wanita menangis di dekat jenazah Lin Htet, yang tewas dalam protes anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 12 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Seorang wanita menangis di dekat jenazah Lin Htet, yang tewas dalam protes anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 12 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban jiwa selama kudeta Myanmar terus bertambah. Dikutip dari kantor berita Reuters, Militer Myanmar telah membunuh lebih dari 300 orang selama kudeta berlangsung. Sebanyak 90 persen di antaranya tewas ditembak menurut data dari kelompok advokat dan media lokal.

"Kejahatan terhadap kemanusiaan berlangsung tiap harinya. Kami mencatat 320 orang meninggal per 25 Maret 2021," ujar Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP)," Jumat, 26 Maret 2021.

AAPP melanjutkan, 25 persen dari total korban meninggal adalah mereka yang ditembak di kepala. Hal itu, menurut AAPP, mengindikasikan Militer Myanmar sejak awal tidak berniat untuk melumpuhkan warga, tetapi membunuhnya.

Lebih lanjut, secara gender, 90 persen dari total korban meninggal adalah pria. Sementara itu, secara umur, 36 persen dari total korban adalah mereka yang berusia 24 tahun ke bawah.

Korban jiwa termuda dalam kudeta Myanmar adalah anak Khin Myo Chit. Personil Militer Myanmar menembak anak berusia 7 tahun tersebut ketika berlindung di rumah bersama ayahnya. Korban tertua adalah Win Kyi (78) yang tewas dalam kerusuhan berdarah di Hlaing Thayar pertengahan Maret lalu.

"Semua petunjuk (selama kudeta Myanmar) mengarah kepada militer mengadopsi strategi tembak untuk membunuh demi menekan perlawanan warga," ujar Amnesty Internasional.

Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AAPP menambahkan, jumlah mereka yang ditahan oleh Militer Myanmar jauh lebih besar dibandingkan mereka yang dibunuh. Menurut data terakhir mereka, kurang lebih ada 3000 orang yang telah ditahan secara sewenang-wenang. Mereka terdiri atas aktivis, jurnalis, politisi, hingga pejabat seperti Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.

Militer Myanmar membantah dugaan mereka telah menggunakan kekerasan dengan sengaja. Dalam keterangan persnya, mereka menyatakan segala tindakan yang diambil personil di lapangan telah mengikuti standar internasional perihal keamanan negara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Militer Myanmar memulai kudetanya pada 1 Februari lalu. Kudeta tersebut dipicu oleh kekalahan partai afiliasi Militer Myanmar dari partai bentukan Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, pada Pemilu tahun lalu.

Militer Myanmar menyebut Liga Nasional Untuk Demokrasi telah berlaku curang di pemilu. Namun, tidak ada yang merespon tuduhan tersebut karena Militer Myanmar tidak bisa menghadirkan bukti. Alhasil, Militer Myanmar mengambil tindakan sendiri dengan menggulingkan pemerintah yang mereka anggap tak sah.

Baca juga: Amerika Serikat dan Inggris Jatuhkan Sanksi ke Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

8 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

9 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

17 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.