TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kasus kurang umum disidangkan di Pengadilan Tinggi Delhi India pada Selasa, 16 Maret 2021. Kasus tersebut adalah seorang warga negara India, yang beragama Hindu dimakamkan di Arab Saudi dengan tata cara Muslim gara-gara salah terjemahan dokumen dan adanya kelalaian.
Laki-laki yang meninggal itu diketahui bernama Sanjeev Kumar, yang bekerja di Arab Saudi. Dia wafat pada 24 Januari 2021 karena serangan jantung saat sedang bekerja. Jenazahnya sempat disimpan di rumah sakit di sana.
Kesalahan terjemahan terjadi saat dokumen diproses kantor Konsulat India di Kota Jeddah, Arab Saudi. Istri Kumar pun melayangkan gugatan ke pengadilan atas kekeliruan ini dan tetap meminta jenazah suaminya dipulangkan ke India agar bisa dimakamkan dengan tata cara Hindu.
Baca juga: Jenazah Duta Besar Italia yang Tewas di Kongo Dipulangkan
Hakim Prathiba M Singh mengatakan istri korban telah mengajukan permohonan kepada sejumlah otoritas sejak Januari 2021 atau tak lama setelah suaminya dilaporkan meninggal. Dia meminta agar jenazah suaminya di bawa pulang ke India agar bisa dilakukan ritual pemakaman sesuai agama Hindu.
“Menurut Kementerian Dalam Negeri India (MEA), petugas berwenang dari MEA harus dihadirkan ke persidangan pada 18 Maret 2021 mendatang untuk menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dan bagaimana moda transportasi untuk membawa jenazah tersebut,” kata Hakim Singh.
Anju Sharma, istri Kumar, dalam permohonannya mengatakan dia mendapatkan kabar bahwa suaminya sudah meninggal dan keluarga besar meminta agar otoritas merepatriasi jenazah Kumar. Namun secara mengejutkan, pada 18 Februari 2021, Sharma mendapat kabar kalau jenazah suaminya sudah dikebumikan di Arab Saudi, padahal anggota keluarganya sedang menunggu jenazahnya di India.
“Kantor Konsulat India menjelaskan hal ini terjadi karena ada kesalahan yang dilakukan oleh petugas penterjemah di kantor konsulat India di Jeddah yang salah menulis agama Kumar dalam sertifikat kematian sebagai seorang Muslim (yang benar Hindu),” demikian bunyi petisi yang diajukan keluarga mendiang Kumar.
Untuk memperkuat hal itu, mereka pun melampirkan surat permohonan maaf dari petugas yang salah menerjemahkan tersebut. Hal lain yang juga diprotes oleh pihak keluarga adalah tidak ada satu pun anggota keluarga yang memberikan izin agar jenazah Kumar dimakamkan di Arab Saudi.
Sayangnya, tujuh pekan setelah kematian Kumar, otoritas gagal memulangkan jenazahnya seperti permintaan keluarga. Keluarga pun kini meminta adanya tindakan tegas dengan tuduhan dugaan kelalaian yang disengaja dan menuntut agar sertifikat kematian mengenai agama Kumar diperbaiki.
Sumber: ndtv.com