TEMPO.CO, Jakarta - KTT APEC 2021 Selandia Baru akan mulai mengimplementasikan Putrajaya Vision 2040 untuk membangun kawasan ekonomi Asia-Pasifik yang terbuka, dinamik, dan berkelanjutan.
APEC pada dasarnya bersifat sukarela dan tidak mengikat, tetapi dalam dokumen konsensus Putrajaya Vision 2040, 21 negara ekonomi APEC akan mengejar tiga visi ekonomi yakni perdagangan-investasi, inovasi dan digitalisasi, serta pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, aman, berkelanjutan, dan inklusif. Deklarasi Putrajaya Vision menargetkan agar tujuan itu tercapai pada tahun 2040, dengan rencana implementasi yang tepat dan meninjau kemajuannya.
"Mewujudkan Putrajaya Vision 2040 adalah tugas Selandia Baru. Rencana implementasi ini untuk memberikan manfaat lebih luas bagi 21 negara ekonomi APEC untuk 20 tahun ke depan," kata Ketua Senior Officials Meeting (SOM) APEC 2021 Vangelis Vitalis dalam konferensi virtual, 11 Maret 2021. Ketua SOM ditunjuk tuan rumah untuk mempersiapkan agenda APEC dan mengkoordinasikan pejabat senior.
Prioritas implementasi KTT APEC 2021 Selandia Baru akan fokus pada tiga area: perdagangan dan ekonomi, inovasi dan digitalisasi, serta keberlanjutan dan keterbukaan.
KTT APEC 2021 Selandia Baru akan membuat instrumen reformasi ekonomi. APEC pada dasarnya mendukung perdagangan multilateral, dan dalam KTT tahun ini, APEC menegaskan kembali prinsip itu melalui kerja sama perdagangan tingkat kementerian antara-negara ekonomi APEC yang digelar pada pertengahan tahun, kata Vitalis.
"Kita juga akan mengambil langkah segera untuk menangani krisis pandemi saat ini, seperti distribusi produk medis, bagaimana menyebarkan produk medis ini ke seluruh kawasan secepat mungkin," papar Vitalis.
Ketua Senior Officials Meeting (SOM) KTT APEC 2021 Selandia Baru Vangelis Vitalis (kanan) dan Direktur Eksekutif Sekretariat APEC Dr Rebecca Sta Maria (tidak difoto) dalam konferensi media virtual pertama KTT APEC 2021 Selandia Baru, 11 Maret 2021.[APEC 2021 New Zealand/Tempo]
Area lain yang akan dibahas adalah peran perdagangan bebas Asia-Pasifik. "kita punya perjanjian perdagangan bebas seperti Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), APEC akan membangun perdagangan bebas ini untuk pondasi membangun kawasan ekonomi yang lebih dinamis sesuai Putrajaya Vision," kata Vitalis, yang juga menjabat Wakil Menteri Perdagangan dan Ekonomi Selandia Baru.
Baca juga: 3 Hal yang Disampaikan Jokowi dalam KTT APEC 20203 Hal yang Disampaikan Jokowi dalam KTT APEC 2020
Salah satu tantangan untuk mewujudkan ini adalah revolusi digital, sebab pandemi telah membuat ekonomi ke platform digital. Ini adalah peluang yang baik untuk membangun ekonomi digital, kata Vitalis, tetapi sayangnya peluang ekonomi yang terbuka luas di platform tidak terjangkau karena hambatan digital. "Apa yang perlu kita bahas di sini adalah template, template untuk membuat standar baru ekonomi digital di seluruh kawasan APEC, misalnya sertifikasi elektronik," ujar Vitalis.
Sayangnya, kata Vitalis, banyak negara ekonomi kembali ke sistem sertifikasi kertas yang membuat transaksi lebih mahal atau tidak efisien, terlebih di tengah krisis kesehatan saat ini, dan inilah yang akan direformasi dalam KTT APEC 2021 Selandia Baru.
Ketahanan pangan juga dibahas dalam APEC tahun ini. KTT APEC 2021 akan membahas bagaimana memastikan seluruh negara ekonomi kawasan Asia-Pasifik mendapat akses makanan berkualitas tinggi.
Perubahan iklim juga menjadi prioritas dalam Putrajaya Vision 2040 yang akan dibahas dalam KTT APEC 2021. "APEC adalah satu-satunya organisasi internasional yang masih belum memprioritaskan produk ramah lingkungan seperti panel surya atau manajemen pengelolaan limbah," kata Vitalis.
KTT APEC 2021 Selandia Baru akan membahas masalah perubahan iklim ini agar APEC berkontribusi bagi agenda yang lebih besar dan bisa menjadi inkubator inovasi di bidang perlindungan lingkungan.