TEMPO.CO, Jakarta - Filipina memulai program vaksinasi Covid-19 pada hari Senin, dengan petugas kesehatan yang pertama disuntik vaksin Covid-19 Sinovac hibah dari pemerintah Cina.
Petugas kesehatan di enam rumah sakit pemerintah di wilayah ibu kota menerima vaksin Sinovac Biotech yang tiba dari Cina pada hari Minggu, satu-satunya dosis yang diterima Filipina sejauh ini.
"Anda benar-benar pahlawan selama masa pandemi ini, jadi Anda berhak menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin," kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque kepada petugas kesehatan, dikutip dari Reuters, 1 Maret 2021.
Duterte menghadiri upacara kedatangan 600.000 dosis awal vaksin CoronaVac, yang dikirimkan oleh pesawat militer Cina, yang akan disusul dengan 25 juta dosis CoronaVac berikutnya yang akan dikirimkan secara bertahap tahun ini.
Tetapi Duterte, yang akan berusia 77 tahun bulan depan, mengatakan pada jumpa pers bahwa, meskipun dia ingin divaksinasi, dokternya menginginkan vaksin merek Cina yang berbeda untuknya.
Komentarnya bisa memicu keraguan publik Filipina karena persepsi mengenai potensi efek samping vaksin.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Duta Besar Cina Huang Xilian menghadiri upacara kedatangan pengiriman pertama vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech di Pangkalan Udara Villamor di Pasay, Metro Manila, Filipina, 28 Februari 2021.[REUTERS / Eloisa Lopez]
Filipina telah melaporkan 576.352 kasus Covid-19 secara keseluruhan, termasuk infeksi dengan varian baru virus Corona Inggris yang lebih menular. Hingga kini Filipina telah mencatat 12.318 kematian akibat corona.
Filipina berencana untuk memvaksin 70 juta dari 108 juta populasinya tahun ini, untuk mencapai kekebalan kelompok dan membuka kembali ekonomi yang pada tahun 2020 mengalami kontraksi terburuk dalam sejarah, sebagian besar karena pembatasan ketat sejak pertengahan Maret tahun lalu.
Baca juga: DPR Filipina Tetapkan 1 Februari Sebagai Hari Hijab Nasional
Filipina adalah negara Asia Tenggara terakhir yang memulai program vaksinasi. Negara ini kesulitan meyakinkan orang-orang agar bersedia disuntik dan menghadapi kesulitan pasokan vaksin.
Carlito Galvez, mantan jenderal yang mengepalai strategi vaksin pemerintah, mengatakan Filipina mungkin tidak akan bergerak maju kecuali semua orang diimunisasi.
"Ini adalah kewajiban moral kami," kata Galvez, yang disiarkan langsung di televisi saat disuntik vaksin.
Pemerintah Filipina telah melakukan pembicaraan dengan sebagian besar produsen utama vaksin virus corona untuk 161 juta dosis gabungan tetapi telah berjuang untuk mencapai kesepakatan, sementara persaingan yang ketat dengan negara lain telah memperketat pasokan.
Peluncuran program vaksinasi Covid-19 Filipina telah ditunda beberapa kali, dengan penundaan pengiriman 525.600 dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya tiba di Manila pada hari Senin.
REUTERS