TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior dari Eropa telah mendesak manajemen Bank Dunia atau World Bank untuk mengecualikan investasi dalam proyek terkait minyak dan batu bara di seluruh dunia, dan secara bertahap menghentikan investasi dalam proyek gas alam, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam surat enam halaman tertanggal 24 Februari, direktur eksekutif Bank Dunia yang mewakili negara-negara pemegang saham utama Eropa dan Kanada, menyambut baik langkah Bank untuk memastikan pemberian pinjamannya mendukung upaya untuk mengurangi emisi karbon, dikutip dari Reuters, 28 Februari 2021.
Baca Juga:
Namun mereka mendesak Bank Dunia, penyedia pembiayaan iklim terbesar bagi dunia berkembang,untuk melangkah lebih jauh.
"Kami...berpikir Bank Dunia sekarang harus melangkah lebih jauh dan juga mengecualikan semua investasi terkait batu bara dan minyak, dan lebih lanjut menguraikan kebijakan secara bertahap menghentikan pembangkit listrik gas untuk hanya berinvestasi dalam gas dalam keadaan luar biasa," tulis pejabat Eropa dalam surat itu, Reuters melaporkan.
Para pejabat Eropa mencatat investasi Bank Dunia sebesar US$ 620 juta (Rp 8,8 triliun) dalam proyek gas alam cair bernilai miliaran dolar AS di Mozambik yang disetujui oleh dewan Bank Dunia pada Januari, tetapi tidak menyerukan pembatalannya, kata salah satu sumber.
Pengeboran minyak lepas pantai Qatar.[www.gdi.com.qa]
Bank Dunia mengkonfirmasi telah menerima surat tersebut tetapi tidak mengungkapkan semua isinya. Disebutkan bahwa Bank Dunia dan organisasi serupa telah menyediakan US$ 83 miliar (Rp 1.185 triliun) untuk aksi iklim selama lima tahun terakhir.
"Banyak inisiatif yang diminta dalam surat dari pemegang saham kami sudah direncanakan atau dalam diskusi untuk draf Rencana Aksi Perubahan Iklim kami untuk 2021-2025, yang sedang dikerjakan manajemen untuk diselesaikan dalam bulan mendatang," kata Bank Dunia.
Rencana aksi iklim pertama Bank Dunia dimulai pada tahun fiskal 2016.
Amerika Serikat, pemegang saham terbesar di Bank Dunia, bulan ini bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris 2015, dan telah berjanji untuk memindahkan lembaga multilateral dan lembaga pemberi pinjaman publik AS menuju investasi yang selaras dengan iklim dan menjauhi investasi karbon tinggi.
Baca juga: Bank Dunia Minta Investor Ringankan Utang Negara Miskin
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kepada pejabat keuangan dari Kelompok 20 ekonomi pada hari Jumat, bahwa Bank Dunia akan menambah angka investasi dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2021.
"Ketimpangan, kemiskinan, dan perubahan iklim akan menjadi masalah yang menentukan di zaman kita," kata Malpass kepada para pejabat. "Saatnya untuk berpikir besar dan bertindak besar dalam menemukan solusi."
Malpass mengatakan Bank Dunia juga meluncurkan tinjauan baru untuk mengintegrasikan iklim ke dalam semua diagnostik dan strategi negaranya, sebuah langkah yang dimulai sebelum surat dari pejabat Eropa dikirim, kata salah satu sumber.
REUTERS