TEMPO.CO, Jakarta - Patung mantan diktator Spanyol Francisco Franco pada Selasa, 23 Februari 2021, yang selama ini dipajang di gerbang Kota Melilla, diturunkan. Melilla adalah sebuah kota berstatus daerah otonomi khusus di area pantai barat Benua Afrika, Spanyol.
Tanpa banyak keriuhan, sekelompok pekerja mengoperasikan sejumlah alat mekanik dan alat berat untuk mengikis alas batu bata yang selama ini menjadi landasan berdirinya patung Francisco Franco. Patung itu lalu diturunkan dengan bantuan sebuah rantai dan dibawa oleh sebuah truk pick-up.
Baca juga: Seniman Lebanon Bangun Patung dari Puing Ledakan di Beirut
Patung Francisco Franco di Spanyol diturunkan. Sumber: Reuters
Patung Francisco Franco didirikan tiga tahun setelah kematiannya pada 1978. Patung itu dibuat untuk memperingati perannya sebagai komandan Legion Spanyol dalam perang Rif pada 1920-an, yang dilakukan Spanyol dan Prancis melawan suku Berber di wilayah pegunungan Maroko
“Ini adalah sebuah hari bersejarah bagi Melilla,” kata Elena Fernandez Trevino, staf bidang pendidikan dan budaya di Melilla, Senin, 21 Februari 2021 setelah Dewan Lokal melakukan pemungutan suara untuk menurunkan patung itu.
Hanya Partai Vox yang menolak menurunkan patung Francisco Franco dengan alasan itu untuk merayakan peran militer yang dipimpin Franco dan bukan untuk menyoroti kediktatorannya. Dengan begitu, Undang-undang Kenang-kenangan Sejarah 2007 yang menyerukan agar patung yang terkait dengan simbol-simbol rezim Franco di copot, seharusnya tidak berlaku.
Sebelum akhirnya diturunkan, Francisco Franco adalah satu-satunya patung tokoh diktator yang masih berdiri di area publik di Eropa. Pemerintah Spanyol lebih dulu mencopot beberapa patung pejabat tinggi di bawah Undang-undang Kenang-kenangan Sejarah 2007, termasuk mengambil alih istana musim panas dari para pewarisnya pada akhir September 2020.
Sumber: Reuters