TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru pada Minggu, 14 Februari 2021, melaporkan ada tiga kasus baru positif Covid-19. Kasus itu adalah yang pertama sejak akhir Januari 2021.
Salah satu pasien yang terinfeksi virus corona adalah pelancong yang dinyatakan positif Covid-19 setelah dia meninggalkan tempat karantina.
Sutradara Kanada James Cameron (kiri) dan produser AS Jon Landau berpose untuk foto, ketika tiba di Bandara Internasional Wellington untuk melanjutkan pembuatan film sekuel Avatar, saat Selandia Baru memudahkan pembatasan yang diberlakukan atas wabah virus corona (Covid-19), di Wellington, Selandia Baru, 31 Mei 2020, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial.[Lightstorm Entertainment / Media Sosial via REUTERS]
Baca juga: Selandia Baru Berpotensi Tutup Perbatasan Sepanjang 2021 Akibat COVID-19
Menteri khusus penanganan Covid-19 di Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan tiga kasus positif Covid-19 ini adalah satu keluarga, yang terdiri dari ayah-ibu dan satu putri mereka di Auckland. Mereka masih akan menjalani tes untuk melihat apakah infeksi yang mereka alami terkait dengan varian baru Covid-19 yang lebih mudah menyebar.
Kasus yang baru muncul ini adalah yang pertama kalinya di Selandia Baru sejak 24 Januari 2021. Temuan ini telah memaksa Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern kembali ke Ibu Kota Wellington dan urung menghadiri sebuah acara parade homoseksual di Kota Auckland yang seharusnya dia hadiri pada Minggu sore, 14 Februari 2021.
“Sistem kami telah berjalan. Kami sedang mengumpulkan semua fakta-fakta secepatnya sebisa mungkin. Sistem ini berjalan dengan sangat baik sebelumnya sehingga kami siap melakukannya lagi,” kata Hipkins.
Selandia Baru sudah lebih dari dua bulan nol kasus infeksi virus corona sebelum Januari 2021. Negara itu sekarang sudah memulai imunisasi vaksin virus corona pada 5 juta orang warganya menggunakan vaksin buatan Pfizer - BioNTech. Proses imunisasi itu diharapkan rampung pada 20 Februari 2021 dan sebagai langkah antisipasi.
Di Selandia Baru, sekarang sudah tidak ada lagi larangan yang diberlakukan demi menghentikan penyebaran virus corona. Dengan adanya tiga kasus baru ini, Hipkins pun meyakinkan belum perlu untuk mengubah status saat ini. Dia hanya mengatakan akan mengumpulkan banyak informasi sebelum membuat keputusan.
Sumber: Reuters