TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-menteri Luar Negeri dari Liga Arab mengadopsi 12 poin terkait perjuangan Palestina. Putusan itu menegaskan bahwa negara-negara Arab di bawah Liga Arab memiliki hak untuk mempertahankan keamanan nasional mereka di tengah masalah internasional yang muncul.
Liga Arab menilai mereka perlu mencegah tekanan dan intervensi oleh beberapa negara di kawasan dan negara kekuatan dunia yang semata ingin mencapai agenda dan kepentingan mereka sendiri.
Baca juga: Pengadilan Kriminal Internasional Akan Selidiki Israel Soal Palestina
Kegembiraan masyarakat Palestina saat merayakan pelepasan semua alat pengaman di pintu masuk masjid oleh Israel di Yerusalem, 27 Juli 2017. Warga Palestina sudah bisa kembali beribadah di masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya setelah hampir dua minggu konflik dengan Israel yang membatasi akses masuk.. REUTERS/Muammar Awad
Liga Arab mendukung legitimasi dan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari masyarakat Palestina serta hak menentukan nasib sendiri, hak untuk kembali serta mendirikan negara Palestina yang berdaulat penuh dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Liga Arab mematuhi solusi dua negara yang mewujudkan Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat, mematuhi Inisiatif Perdamaian Arab 2002 dan prinsip tanah untuk perdamaian. Para Menteri Luar Negeri negara-negara Arab menyebut hanya ini satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang abadi di Timur Tengah.
Sama seperti Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh yang memuji putusan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), para Menteri Luar Negeri Liga Arab juga menyambut positif putusan ICC, yang membuka investigasi dugaan kejahatan perang di teritorial Palestina, yang diduduki Israel
Pertemuan para Menteri Luar Negeri Liga Arab di selenggarakan di Ibu Kota Kairo, pada 8 Februari 2021. Pertemuan itu digagas oleh Mesir dan Yordania.
Dalam pertemuan tersebut ditegaskan kembali sikap para Menteri Luar Negeri negara-negara Arab yang mempertahankan kedaulatan Palestina terhadap wilayah milik mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dan melindungi tempat-tempat suci keagamaan di bawah peran perwalian Hashemite.
Menteri Luar Negeri Liga Arab menolak setiap proyek atau langkah sepihak Israel, yang melanggar hak-hak masyarakat Palestina dan merusak solusi dua negara. Mereka pun mendesak dunia internasional, termasuk PBB dan International Quartet untuk mengambil langkah nyata agar dilakukan negosiasi, yang menyasar pada berakhirnya pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Sumber:https://www.egypttoday.com/Article/1/98385/FMs-of-Arab-League-Two-state-solution-only-way-for