Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

image-gnews
Para petani ikut serta dalam unjuk rasa traktor untuk memprotes undang-undang pertanian pada kesempatan Hari Republik India di perbatasan Tikri dekat New Delhi, India, 26 Januari 2021. REUTERS/Anushree Fadnavis
Para petani ikut serta dalam unjuk rasa traktor untuk memprotes undang-undang pertanian pada kesempatan Hari Republik India di perbatasan Tikri dekat New Delhi, India, 26 Januari 2021. REUTERS/Anushree Fadnavis
Iklan

TEMPO.CO, - Aksi damai ribuan petani India menolak tiga undang-undang pertanian yang kontroversial di New Delhi berakhir ricuh.

Ribuan massa petani ini membuat polisi yang berjaga kewalahan. Mereka berkumpul di kompleks Red Fort yang bersejarah di New Delhi setelah merobohkan barikade dan mengendarai traktor melalui penghalang jalan.

Polisi menembakkan gas air mata untuk memaksa pengunjuk rasa mundur. Mengutip Reuters, Selasa, 26 Januari 2021, saksi mata mengatakan seorang pengunjuk rasa tewas sementara polisi melaporkan 86 petugas terluka di seluruh kota.

Sejumlah massa berhasil memanjat tembok Red Fort dan membubarkan polisi yang berusaha mencegah mereka masuk. Rekaman dari mitra Reuters, ANI, menunjukkan polisi melompat dari benteng untuk melarikan diri. Begitu masuk, pengunjuk rasa mengibarkan bendera.

Ribuan petani ini turun ke jalan untuk memprotes undang-undang yang mereka katakan membantu pembeli swasta besar dengan mengorbankan produsen. Gelombang unjuk rasa sejatinya telah dimulai di luar ibu kota sejak dua bulan lalu. Hal ini menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Narendra Modi sejak ia berkuasa pada 2014.

“Modi akan mendengarkan kami sekarang, dia harus mendengarkan kami sekarang,” kata Sukhdev Singh, 55, seorang petani dari negara bagian Punjab di utara.

Mayat seorang pengunjuk rasa yang terbungkus bendera India tergeletak di jalan setelah traktor yang dikendarainya terbalik dalam satu bentrokan, kata seorang saksi mata, Vishu Arora. "Dia mati di sana," ucap dia.

Baca juga: Puluhan Ribu Petani India Konvoi Traktor Tolak UU Pertanian

Seorang saksi mata Reuters melihat beberapa polisi dan pengunjuk rasa dengan luka di kepala setelah bentrokan di Red Fort, tempat Modi menyampaikan pidato tahunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Imbas kejadian ini, layanan internet di beberapa bagian ibu kota untuk diblokir, menurut operator seluler Vodafone Idea, dalam upaya untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Unjuk rasa ini dimulai dengan konvoi traktor yang dihiasi bendera India dan bendera persatuan di sepanjang pinggiran kota. Namun ratusan pengunjuk rasa, beberapa menunggang kuda, memisahkan diri dari rute yang disetujui dan menuju gedung-gedung pemerintah di pusat kota tempat parade tahunan militer berlangsung.

Mereka menyita mobil derek dan menggunakan tali untuk merobohkan penghalang jalan, memaksa polisi dengan perlengkapan anti huru hara untuk memberi jalan, kata saksi mata Reuters. Kelompok kedua mengendarai traktor ke persimpangan lalu lintas, juga menembus barikade setelah bentrok dengan polisi.

Polisi menuduh mereka yang menyimpang dari rute yang disepakati sebagai provokator tindak kekerasan dan perusakan. "Mereka telah menyebabkan kerusakan besar pada properti umum dan banyak personel polisi juga terluka," kata pernyataan polisi.

Koordinator aksi, Samyukt Kisan Morcha, mengatakan kelompok-kelompok yang menyimpang dari rute yang ditetapkan tidak mewakili mayoritas petani. "Kami juga mengutuk dan menyesali peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak dapat diterima yang telah terjadi hari ini dan memisahkan diri dari mereka yang terlibat dalam tindakan seperti itu," ucap dia.

Amarinder Singh, menteri utama negara bagian Punjab, India, tempat banyak pengunjuk rasa berasal, menyebut bentrokan itu mengejutkan. "Kekerasan oleh beberapa elemen tidak bisa diterima. Ini akan meniadakan niat baik yang dihasilkan oleh para petani yang memprotes secara damai," cuitnya di Twitter.

REUTERS

https://www.reuters.com/article/india-only/idUSKBN29V075?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

17 jam lalu

Jal Mahal, Jaipur, India. Unsplash.com/Jayanth Muppaneni
5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

Bagi pelancong solo perempuan keamanan dan keselamatan sangat penting


Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

1 hari lalu

Ganda putra Indonesia Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan. (ANTARA/HO/PP PBSI).
Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

Tim junior bulu tangkis Indonesia bakal menghadapi India pada babak perempat final Piala Suhandinata 2024 pada Kamis, 3 Oktober 2024.


Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

2 hari lalu

Albert Hall Museum, Jaipur, India (https://obms-tourist.rajasthan.gov.in)
Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

Museum ini menyimpan banyak artefak penting, di antaranya adalah sarkofagus mumi Tutu dari Mesir berusia 2.346 tahun


Anwar Hafid: BERANI Garansi Kesejahteraan dan Hak Petani di Sulteng

7 hari lalu

Bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah 2024 Anwar Hafid. Dok. Pribadi
Anwar Hafid: BERANI Garansi Kesejahteraan dan Hak Petani di Sulteng

Ketersedian pupuk dan juga peran pemerintah dalam mengatasi problem petani adalah solusi cepat untuk menjaga keberlanjutan produksi sektor tani


Trem di Kolkata akan Dihentikan Kecuali Jalur Bersejarah Maidan dan Epslanade

8 hari lalu

Trem di Kolkata, India. Unplash.com/Alan
Trem di Kolkata akan Dihentikan Kecuali Jalur Bersejarah Maidan dan Epslanade

Trem telah memainkan peran penting dalam sistem transportasi umum di Kolkata.


2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

8 hari lalu

Anggota komunitas LGBTQ+ merayakan disahkannya RUU kesetaraan pernikahan, yang secara efektif menjadikan Thailand melegalkan pernikahan sesama jenis, di Bangkok, Thailand, 18 Juni 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn meneken aturan pernikahan sesama jenis yang akan resmi berlaku pada Januari 2025


Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

9 hari lalu

Petani yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan Serikat Tani Bumi Intanpari mendatangi gedung DPRD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 24 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

Seratusan petani dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan Serikat Tani Bumi Intanpari mendatangi gedung DPRD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 24 September 2024.


Petani Gelar Aksi Sebut Kementerian Agraria Fasilitasi Investor Rampas Tanah Rakyat

9 hari lalu

Ribuan petani saat melakukan aksi demo memperingati  Hari Tani Nasional ke-64 di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 24 September 2024. Reforma agraria satu dekade ini justru diarahkan hanya melegalisasi penguasaan kepemilikan tanah yang sudah timpang melalui proyek sertifikasi tanah, dan menjadi jalan korporasi-korporasi besar menguasai tanah dengan atas nama proyek strategis nasional (PSN). TEMPO/Subekti.
Petani Gelar Aksi Sebut Kementerian Agraria Fasilitasi Investor Rampas Tanah Rakyat

Organisasi petani menggelar aksi di depan kantor ATR/BPN yang dianggap fasilitasi investor merampas tanah rakyat.


Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

9 hari lalu

Ribuan petani saat melakukan aksi demo memperingati  Hari Tani Nasional ke-64 di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 24 September 2024. Dalam aksinya buruh dan petani menyatakan sikap terkait Reforma Agraria yang dianggap memperlebar ketimpangan agraria.  TEMPO/Subekti.
Peringatan Hari Tani Nasional, Jokowi Disebut Tak Jalankan Konstitusi Agraria

Selama kepemimpinan dua periode Jokowi, agenda konstitusi reforma agraria tak dijalankan.


Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

10 hari lalu

Kapten Tim Putra Indonesia, Kristianus Liem(kiri) bersama tim catur putra yang bertanding di Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria, pada 10-23 September 2024. Foto: Humas PB Percasi
Penutupan Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra dan Putri India Juara, Tim Indonesia Naik Peringkat

Tim catur putra dan putri Indonesia berhasil mengangkat peringkat mereka di klasemen akhir Olimpiade Catur 2024.