TEMPO.CO, - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan Uni Eropa untuk memastikan tidak ada gangguan pada pasokan vaksin. Ia meminta tidak ada upaya untuk membatasi ekspor vaksin Covid-19 ke selain negara Uni Eropa.
"Saya yakin dengan pasokan vaksin ke Inggris. Saya yakin itu tidak akan terganggu. Tapi saya akan mendorong semua mitra internasional untuk berkolaborasi dan bekerja sama, dan saya pikir proteksionisme bukanlah pendekatan yang tepat di tengah pandemi," katanya dikutip dari Reuters, Selasa, 26 Januari 2021.
Hancock hakulyakin pihaknya bisa bekerja sama dengan Uni Eropa untuk memastikan tidak ada pemberlakuan pembatasan vaksin bagi negara lain.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan dia mendukung usulan untuk membatasi vaksin bagi negara di luar Uni Eropa. Ia berdalih negara anggota Uni Eropa harus mendapatkan pasokan vaksin dengan adil.
Uni Eropa kemudian mengatakan tidak memiliki rencana untuk memberlakukan larangan ekspor. Mereka menjelaskan usulan yang ada adalah mengharuskan perusahaan untuk mendaftarkan ekspor vaksin.
Baca Juga:
Baca juga: Boris Johnson: Varian Baru COVID-19 di Inggris Mungkin Lebih Berbahaya
Hancock menuturkan telah berbicara dengan kepala eksekutif Pfizer dan AstraZeneca. Keduanya, kata dia, memberinya jaminan bahwa pasokan vaksin untuk Inggris tidak akan terganggu. Namun dia tetap memperingatkan terhadap tanda-tanda nasionalisme vaksin. "Saya pikir proteksionisme bukanlah pendekatan yang tepat di tengah pandemi,” katanya.
Usulan UE muncul di tengah meningkatnya masalah soal ketersediaan vaksin dan setelah keputusan AstraZeneca untuk memotong pasokannya ke UE sebesar 60 persen menjadi 31 juta dosis untuk kuartal pertama tahun ini. Adapun Pfizer juga mengubah jadwal pengiriman.
Inggris rencananya akan memberikan vaksinasi awal kepada 15 juta orang yang paling berisiko pada pertengahan Februari
REUTERS
https://www.reuters.com/article/idUSKBN29V0U7?il=0
https://www.reuters.com/article/idUSKBN29V1O5?il=0