TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina, Xi Jinping, mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin dunia. Ia meminta mereka untuk jangan mencoba memulai Perang Dingin baru di tengah situasi pandemi COVID-19 sekarang. Apa yang seharusnya terjadi saat ini, kata ia, adalah persatuan, bukan perpecahan.
"Membentuk blok kecil, memulai Perang Dingin baru, ataupun mengancam negara lain...akan membawa dunia ini kepada perpecahan," ujar Xi Jinping dalam acara World Economic Forum, yang digelar secara virtual, Senin, 25 Januari 2021.
Meski Xi Jinping tidak menyinggung satu pun nama, pernyataan tersebut seperti ditujukan kepada Presiden Amerika Joe Biden. Hal itu memandang konteks hubungan Amerika-Cina yang masih renggang.
Joe Biden, sebagaimana diketahui, memandang Cina sebagai kompetitor utama Amerika. Oleh karenanya, ia berniat untuk merevitalisasi aliansi global untuk melawan pengaruh Cina yang kian kuat.
Baca juga: Cina Minta Amerika Tarik Kapal Perangnya dari Laut Cina Selatan
Kapal tempur USS Ronald Reagan dan kapal pertahanan Jepang JS Izumo, sedang beroperasi di Laut Cina Selatan. Sumber: JMSDF/US Navy/Handout via Reuters/aljazeera.com
Belum sepekan sejak Joe Biden dilantik, ketegangan antara Amerika dan Cina sudah mulai muncul. Hal yang terbaru, Cina mengangkat isu Laut Cina Selatan ke Amerika. Lewat Kementerian Luar Negerinya, Cina meminta Amerika untuk menarik semua armadanya dari Laut Cina Selatan.
Menurut Cina, Laut Cina Selatan adalah milik mereka dan keberadaan armada Angkatan Laut Amerika di sana hanya akan menimbulkan ketidakstabilan regional. Selain itu, Cina juga meminta Amerika untuk tidak ikut campur urusan kedaulatan Taiwan yang juga diklaim Cina sebagai bagiannya.
Xi Jinping menyatakan, ia tidak menginginkan konfrontasi apapun. Menurutnya, hal itu hanya akan mencelakai kepentingan negara manapun dan kesejahteraan rakyat. Oleh karenanya, kata ia, perang dalam wujud apapun harus dihindari.
"Yang perlu kita lakukan adalah membentuk perekonomian terbuka...mengesampingkan diskriminasi, standar ganda, tembok perdagangan yang tinggi. Apa yang kita perlukan adalah investasi dan pertukaran teknologi," ujar Xi Jinping.
Di luar isu perang, Xi Jinping menegaskan kembali komitmen Cina untuk memangkas jejak karbon hingga 65 persen per 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
Soal ekonomi, Cina mengalami peningkatan PDB sebanyak 2,3 persen tahun lalu. Angka itu yang terkecil sejak 1976. Target mereka, pertumbuhan ekonomi naik 7,9 persen tahun ini, menimbang efek pandemi COVID-19. Adapun dalam hal penerimaan modal asing, Cina sudah menyalip Amerika di bawah kepemimpinan Xi Jinping.
Baca juga: Cina Lakukan Pengujian Massal Virus Corona
ISTMAN MP | AL JAZEERA
https://www.aljazeera.com/news/2021/1/25/chinas-xi-warns-against-new-cold-war-at-davos