TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Brazil pada Jumat, 15 Januari 2021, menerbangkan suplai oksigen dalam kondisi darurat ke negara bagian Amazonas, yang hancur oleh pandemi Covid-19.
Angkatan Udara Brazil menerbangkan sekitar 9.300 kilogram oksigen dari negara bagian Sao Paulo menggunakan kargo lainnya. Mereka juga dilaporkan membawa sembilan pasien dari Manaus ke Teresina, sebuah wilayah di timur laut Brazil. Evakuasi akan berlanjut dengan dua pesawat yang membawa pasien – pasien Covid-19 ke enam kota lain di Brazil.
Baca juga: Brazil Mulai Kekurangan Oksigen untuk Pasien Covid-19
Otoritas berencana menerbangkan 61 bayi premature dalam inkubator keluar dari Kota Manaus. Akan tetapi, relokasi ini pada akhirnya tidak jadi dilakukan karena suplai oksigen darurat sudah diadakan.
Beberapa dokter di Amazonas menggunakan kendaraan pribadi untuk melarikan pasien-pasien ke rumah sakit yang bisa menangani mereka. Media melaporkan masyarakat lokal sampai banyak yang membeli oksigen di pasar gelap.
Anggota keluarga pasien yang putus asa, melakukan unjuk rasa di luar gedung-gedung rumah sakit di Ibu Kota negara bagian Amazonas, Manaus. Mereka yang memprotes mengatakan ventilator yang dipasang pada pasien-pasien dicopot karena sudah kehabisan oksigen.
Otoritas kesehatan mengatakan suplai oksigen sudah habis di beberapa rumah sakit. Kapasitas bangsal-bangsal ICU pun penuh sehingga banyak pasien yang dilarikan ke negara bagian lain di Brazil. Beberapa dokter melaporkan ada beberapa pasien yang berbagi oksigen setiap 10 menit sekali.
WHO mengatakan kapasitas ICU di Manaus dalam dua pekan, penuh sampai 100 persen. Kondisi ini menyebabkan pasokan oksigen berkurang, begitu juga sarung tangan dan peralatan perlindungan lainnya bagi staf medis dan labolatorium.
“Ini adalah sebuah situasi, dimana keseluruhan sistem mulai meledak,” kata Mike Ryan, ahli kedaruratan WHO.
Pada Jumat malam, 15 Januari 2021, masyarakat Brazil memprotes Presiden Jair Bolsonaro terkait caranya menangani krisis kesehatan akibat virus corona. Masyarakat di beberapa kota besar di Brazil, memukul pot dan panci dari jendela-jendela rumah, beberapa dari mereka meneriakkan kalimat ‘keluarlah Bolsonaro’. Beberapa ada yang menangisi ini sebagai genosida. Sedangkan di media sosial, muncul tagar # Brazilsuffocated atau Brazil mati lemas.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-brazil/brazil-airlifts-emergency-oxygen-into-pandemic-struck-state-vaccine-drive-lags-idUSKBN29K1XO?il=0