TEMPO.CO, Jakarta - Hilangnya taipan bisnis e-commerce Alibaba, Jack Ma, menjadi perbincangan hangat. Berbagai pihak berspekulasi soal di mana ia berada dan kenapa ia sampai menghilang. Sejauh ini, mayoritas berkeyakinan ia menghilang akibat kritiknya ke Pemerintah Cina di Bund Summit, Shanghai, pada Oktober lalu.
Pada momen itu, ia menyebut sistem keuangan Cina dan operasional bank-bank lokal sudah usang dan bermentalitas seperti toko gadai. Entah Jack Ma sadari atau tidak, kritikannya itu sampai ke telinga Presiden Cina Xi Jinping yang dikabarkan marah besar. Kritikan itu menjadi yang terakhir darinya sebelum menghilang.
Alibaba, hingga berita ini ditulis, masih bungkam soal status Jack Ma. Terakhir besuara, mereka hanya menjelaskan soal kenapa Jack Ma tidak hadir dalam talent show di mana ia menjadi produsernya, Africa's Business Heroes. Seperti namanya, acara tersebut mencari calon pebisnis ulung dari Afrika. Di episode terakhir, Jack Ma tiba-tiba digantikan eksekutif Alibaba.
"Perubahan itu dilakukan karan konflik jadwal," ujar juru pernyataan pers Alibaba, dikutip dari Reuters, Selasa, 5 Januari 2021. Mereka tidak mau berkomentar lebih lanjut. Sementara itu, di saat bersamaan, saham Alibaba di Hong Kong turun 2,15 persen pada Senin kemarin.
Konsultan teknologi dari BDA China, Duncan Clark, berkeyakinan Jack Ma tidak benar-benar hilang. Menurutnya, Jack Ma hanya bersembunyi atau mencoba tidak menjadi pusat perhatian karena sensitifnya isu yang tengah ia hadapi.
"Saya rasa dia telah diminta untuk tidak menarik perhatian dulu. Situasinya memang unik, lebih berkaitan dengan skala dari bisnis finansial Jack Ma, Ant Group, dan sensitivitas regulasi keuangan di Cina," ujar Duncan Clark.
Bisnis keuangan Jack Ma, Ant Group, memang jadi sasaran Cina sejak kritiknya di Bund Summit. Desember lalu, otoritas Cina meminta Jack Ma untuk mereduksi operasional Ant Group yang dianggapnya "bermasalah" dalam hal layanan kredit, asuransi, dan manajemen keuangannya.
"Ant Group perlu kembali ke fungsi awalnya sebagai penyedia jasa pembayaran," ujar Deputi Gubernur Bank Sentral Cina, Pan Gongsheng. Adanya penindakan dari Bank Sentral Cina membuat Ant Group batal melantai di Pasar Saham.
Di sisi lain, tidak semua yang menghilang usai mengkritik Cina benar-benar hilang. Beberapa di antaranya, usai berbulan-bulan tanpa kabar, belakangan terungkap bahwa mereka tengah diawasi oleh Pemerintah Cina. Salah satunya adalah Xiao Jianhua, miliarder Tomorrow Group, yang sempat dinyatakan hilang pada 2017 sebelum mengabarkan dirinya tengah diawasi dan meminta laporan ia hilang dihapus.
ISTMAN MP | REUTERS