Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lempar Bendera Cina, Aktivis Hong Kong Terancam Dipenjara 5 Tahun

image-gnews
Seekor burung terbang di depan aktivis pro-demokrasi Hong Kong Ivan Lam dan Joshua Wong saat mereka berjalan ke mobil van tahanan untuk menuju ke pengadilan, setelah mengaku bersalah atas tuduhan mengorganisir dan menghasut pertemuan tidak sah di dekat markas polisi selama protes anti-pemerintah tahun lalu di Hong Kong, Cina, 2 Desember 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]
Seekor burung terbang di depan aktivis pro-demokrasi Hong Kong Ivan Lam dan Joshua Wong saat mereka berjalan ke mobil van tahanan untuk menuju ke pengadilan, setelah mengaku bersalah atas tuduhan mengorganisir dan menghasut pertemuan tidak sah di dekat markas polisi selama protes anti-pemerintah tahun lalu di Hong Kong, Cina, 2 Desember 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Hong Kong Tony Chung dinyatakan bersalah dalam kasus penghinaan bendera Cina dan demonstrasi tanpa izin. Atas kesalahannya, ia berpotensi dihukum penjara dengan lama hukuman 3-5 tahun.

"Tindakan terdakwa tidak diragukan lagi telah menghina bendara nasional Cina secara terbuka. Terdakwa meloncat dan melempar bendera tersebut sehingga semakin banyak orang bisa melihat apa yang ia perbuat," ujar anggota majelis hakim Peony Wong, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 11 Desember 2020.

Penetapan bersalah Tony Chung menjadi perkara kesekian di mana aparat Hong Kong menyasar para aktivis pro demokrasi di sana. Sebelumnya, pemimpin aktivis seperti Joshua Wong dan Agnes Chow sudah lebih dulu diperkarakan. Pekan lalu, keduanya divonis penjara.

Tony Chung sendiri adalah rekan Joshua Wong. Ia, yang berusia 19 tahun, memimpin salah satu kelompok pro-demokrasi di Hong Kong yang bubar sejak UU Keamanan Nasional diberlakukan Parlemen Cina serta pemerintah setempat. UU Keamanan Nasional Hong Kong, sebagaimana diketahui, adaah regulasi yang dibuat pemerintah setempat untuk membungkam kelompok-kelompok yang dirasa mengancam "keamanan nasional".

Chung ditangkap oleh polisi berpakaian sipil pada Oktober lalu. Sejak saat itu, Tony Chung berada dalam tahanan hingga pengadilannya berjalan. Di pengadilan sendiri, Chung tidak mau mengaku bersalah telah menghina bendera Cina dan menggelar demonstrasi secara ilegal. Adapun vonis untuk dirinya akan ditetapkan pada 29 Desember nanti.

"Warga Hong Kong, bertahanlah," ujar Tony Chung ketika menemui pendukungnya di depan kantor pengadilan. Di pengadilan, Tony Chung berdalih tidak mengetahui bahwa bendera yang ia lempar adalah bendera Cina karena yang ia lihat hanyalah kain merah.

Sebagai catatan, Chung juga aktivis pertama yang akan diadili dengan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Ia diperkarakan atas tuduhan berupaya memisahkan diri dari Hong Kong, pencucian uang, serta upaya untuk mempublikasikan materi-materi berbahaya.

Atas hal-hal tersebut, ia terancam dipidana penjara seumur hidup. Namun, persidangan pelanggaran UU Keamanan Nasional baru akan digelar setelah persidangan untuk penghinaan bendera Cina usai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Tony Chung, taipan media Jimmy Lai juga dikabarkan telah dijerat dengan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Ia dituduh berkolusi dengan pihak asing sehingga mengancam keamanan nasional Hong Kong.

Jimmy Lai, sebelum ditangkap, memang kerap berpergian ke Amerika. Di sana, ia bertemu dengan berbagai pejabat dan politisi untuk menggalang dukungan bagi Hong Kong. Salah satu yang pernah ia temui adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Hal itu yang membuatnya dicurigai telah berkolusi dengan pihak asing mengingat sikap administrasi Presiden Amerika Donald Trump yang anti-Cina.

Lai mengakui lebih khawatir medianya yang disasar dibanding dirinya. Sebab, media yang ia miliki, Apple Daily, adalah satu dari sedikitnya media di Hong Kong yang masih kritis terhadap pemerintah setempat dan Cina.

ISTMAN MP

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/hong-kong-teen-tony-chung-verdict-in-china-flag-insult-13748770?cid=FBcna

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/hong-kong-media-tycoon-jimmy-lai-charged-national-security-law-13750168

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

7 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

9 jam lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

13 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

15 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

22 jam lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.