TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang sepekan pemberlakuan UU Keamanan Nasional Hong Kong, Cina telah melakukan sejumlah penangkapan, penyitaan, dan larangan yang belum pernah terjadi di Hong Kong. Bahkan pengambilan sampel DNA orang-orang anti Cina.
Berikut 5 fakta tentang larangan dan penangkapan yang dianggap melanggar UU Keamanan Nasional Hong Kong sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Reuters, dan Hong Kong Free Press.
1. Hari pertama pemberlakuan undang-undang yang ditolak mayoritas warga Hong Kong pada 1 Juli 2020, Cina menangkap pengunjuk rasa Tong Ying-kit.
Pria berusia 23 tahun ini menjadi orang pertama yang dijerat UU Keamanan Nasional Hong Kong dengan dakwaan melakukan tindakan pemisahan diri dan terorisme.
Tong hari ini, 6 Juli 2020, diadili di Pengadilan West Kowloon. Dakwaan berat itu dijeratkan kepada dirinya karena saat unjuk rasa berlangsung pada 1 Juli, Tong dengan sepeda motor membawa bendera ke arah petugas polisi seraya menyerukan "Bebaskan kota ini."
Sebelumnya, Tong disebut berada di distrik Wan CDhai dekat jalan Hennessy untuk mengorganisasi, merancang, melakukan atau ikut serta dalam aksi memisahkan Hong Kong dari Cina.
Tong juga dituduh cenderung menggunakan kekerasan atau tindakan berbahaya yang mengganggu keamanan publik sehingga dia dijerat pasal terorisme.
Tong dibawa ke ruang pengadilan dengan menggunakan kursi roda akibat kecelakaan saat unjuk rasa di hari pertama pemberlakuan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Dia sempat dirawat di rumah sakit.
2. Cina menarik semua buku tentang demokrasi dari seluruh perpustakaan umum di Hong Kong dengan alasan untuk mengkaji kembali apakah buku-buku yang ditulis para aktivis pro-demokrasi melanggar UU Keamanan Nasional.
3. Cina juga melarang orang-orang membawa bendera dan membuat slogan "Bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kita." Jika slogan itu ditemukan, pelaku akan dijerat pasal terorisme dan menghasut pemisahan diri dari Cina.
4. Profesor hukum terkemuka Cina, Xu Zhangrun, yang mengkritisi kepemimpinan Cina dibawa dari rumahnya di Beijing dan dijebloskan ke rumah tahanan polisi Senin pagi ini.
Selain menangkap Xu yang bekerja sebagai akademisi di Universitas Tsinghua, polisi juga menyita komputer dan properti lainnya dari rumah Xu di Changping.
"Kami mendengar banyak polisi datang pagi ini dan mereka datang mengendarai sekitar 10 mobil. Kami tidak tahu mengapa dia dibawa," ujar seorang teman Xu sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.
5. Polisi Hong Kong memaksa untuk mengambil sampel DNA dari 10 orang yang ditangkap atas tuduhan melanggar UU Keamanan Nasional Hong Kong.
Sejumlah pengacara Hong Kong mengecam pengambilan paksa sampel DNA 10 orang yang ditangkap saat berunjuk rasa memperingati 23 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.