TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada 5-8 Maret 2021 setelah 15 bulan vakum melakukan kunjungan luar negeri, menurut Vatican News.
Direktur Kantor Pers Takhta Suci Vatikan, Matteo Bruni, mengumumkan berita tersebut pada Senin, mengatakan bahwa Paus telah menerima undangan dari Republik Irak dan Gereja Katolik setempat.
Ini akan menjadi Perjalanan Apostolik yang mencakup empat hari dan empat provinsi Irak, menurut Vatican News, seperti dikutip 8 Desember 2020.
"Beliau akan mengunjungi Baghdad, dataran Ur, terkait dengan memori Ibrahim, kota Erbil, serta Mosul dan Qaraqosh di dataran Niniwe," kata komunike Vatikan.
Rencana perjalanan Paus akan dirilis di kemudian hari, dan akan mempertimbangkan perubahan status darurat kesehatan di seluruh dunia.
Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan kunjungan Paus akan menjadi peristiwa bersejarah dan dukungan bagi semua warga Irak dari semua sektor, CNN melaporkan.
"Ini juga mewakili pesan perdamaian ke Irak dan kawasan secara keseluruhan, menegaskan kesatuan posisi kemanusiaan dalam menghadapi ekstremisme dan konflik, dan mempromosikan keragaman dan toleransi. Dan koeksistensi," tulis pernyataan Kemenlu Irak.
Vatican News melaporkan Paus Fransiskus sangat berhasrat untuk mengunjungi Irak. Paus pernah mengatakan di sebuah pertemuan antarlembaga bantuan Katolik bahwa dia ingin sekali mengunjungi Irak pada 2020.
"Saya terus memikirkan Irak, ke mana saya ingin pergi tahun depan, dengan harapan bahwa Irak dapat menghadapi masa depan melalui upaya damai dan bersama demi kebaikan bersama di pihak semua elemen masyarakat, termasuk agama, dan tidak jatuh kembali ke permusuhan yang dipicu oleh konflik yang membara dari kekuatan regional," kata Paus Fransiskus pada pertemuan 10 Juni 2019.
Kunjungan Paus Fransiskus akan merealisasikan mimpi pendahulunya, Paus St. Yohanes Paulus II. Paus Polandia itu telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Irak pada akhir tahun 1999. Perjalanan itu tidak pernah terjadi karena Saddam Hussein memutuskan untuk menundanya, setelah berbulan-bulan negosiasi.
Sekitar 1% penduduk Irak beragama Kristen dari sejumlah denominasi. Negara ini telah mengalami eksodus umat Kristen dalam beberapa tahun terakhir ketika Irak didera oleh siklus kekerasan, termasuk kebangkitan ISIS. Kelompok-kelompok ekstremis berulang kali menyerang gereja sejak invasi AS tahun 2003 yang memicu kerusuhan sipil selama lebih dari satu dekade.
Sebelum pandemi virus corona meluas, Paus Fransiskus mengunjungi beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Uni Emirat Arab. Perjalanan Paus Fransiskus ke UEA pada Februari 2019 menandai kunjungan pertama Paus ke semenanjung Arab.
Meskipun populasi Kristen menyusut, Irak merupakan wilayah yang sangat penting dalam Alkitab. Menara Babel, dataran Ur Abraham, Taman Eden dan tempat-tempat yang disebutkan dalam Alkitab lainnya terletak di Irak.
Sumber:
https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-12/pope-francis-apostolic-journey-iraq-march-2021.html
https://edition.cnn.com/2020/12/07/europe/pope-francis-iraq-intl/index.html