TEMPO.CO, - Seorang dokter keturunan Yahudi bernama Taylor Nichols membagikan cerita ketika merawat pasien Covid-19 yang memiliki tato Nazi.
Ia mengaku sempat ragu-ragu merawat pasien bertato Nazi tersebut. "Pandemi telah melanda saya, dan mantra saya tidak memiliki dampak yang sama saat ini," cuit Nichols seperti dikutip CNN, Jumat, 4 Desember 2020.
Simbol Nazi mengingatkan pada peristiwa pembantaian bangsa Yahudi selama Perang Dunia II. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Holocaust. Diperkirakan sekitar 6 juta warga keturunan Yahudi di Eropa terbunuh oleh tentara Nazi Jerman.
Ia menceritakan, pasien Covid-19 bertato Nazi itu tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis. Pasien meminta Nichols untuk menyelamatkannya.
Nichols dan timnya, termasuk perawat kulit hitam dan terapis pernapasan keturunan Asia, bersiap melakukan intubasi yang berisiko tinggi karena dapat membuat mereka terkena tetesan infeksi.
Saat itu, Nichols mengaku ragu dan bertanya-tanya jika pria bertato Nazi akan peduli dengan hidupnya atau tidak jika perannya dibalik. Namun, ia pun akhirnya sadar dan kembali melakukan tugasnya sebagai dokter.
Dengan kejadian yang dialaminya itu, Nichols mengaku khawatir akan kesehatan mental rekan-rekannya.
Menurut Nichols, pandemi Covid-19 telah membuat belas kasihnya sebagai dokter memudar. "Saya terjejut dengan dampak yang terjadi pada saya, bahwa saya tidak pernah benar-benar menghadapi keraguan seperti itu sebelumnya dalam karier saya," kata dia.
CNN
Sumber
https://edition.cnn.com/2020/12/04/us/doctor-patient-swastika-tattoos-trnd/index.html