TEMPO.CO, - Pemerintah Cina diduga memaksa muslim etnis Uighur yang berada di kamp konsentrasi untuk memakan daging babi. Hal ini diungkapkan oleh seorang wanita Uighur yang pernah berada di kamp tersebut, Sayragul Sautbay.
“Setiap Jumat, kami dipaksa makan daging babi. Mereka sengaja memilih hari suci bagi umat Islam dan jika kami menolaknya, kami akan mendapatkan hukuman yang berat," kata Sautbay dikutip dari Aljazeera, Jumat, 4 Desember 2020.
Menurut Sautbay, perlakuan pemerintah Cina itu dirancang untuk menimbulkan rasa malu dan rasa bersalah pada para tahanan Muslim. "Sulit untuk menjelaskan dengan kata-kata. Saya merasa seperti saya adalah orang yang berbeda," ucap dia saat ditanya perasaannya ketika dipaksa makan daging babi.
Sayragul Sautbay kini tinggal di Swedia. Dokter dan ibu dua anak itu sudah lebih dari dua tahun bebas dari kamp pendidikan ulang itu di Xinjiang. Namun ia masih sering mengalami mimpi buruk dan teringat kembali bagaimana kekerasan dan penghinaan yang ia alami selama ditahan.
Sautbay baru-baru ini menerbitkan sebuah buku yang menceritakan penderitaannya di kamp konsentrasi tersebut. Termasuk bagaimana ia menyaksikan pemukulan, dugaan pelecehan seksual, dan sterilisasi paksa.
Kesaksian dari Sautbay dan lainnya memberikan indikasi tentang bagaimana pemerintah Cina diduga ingin memberantas kepercayaan dan budaya orang-orang Uighur.
Pemerintah Cina berkali-kali membela kebijakannya yang diterapkan di Xinjiang. Mereka berdalih pendekatan itu diperlukan untuk memerangi tiga kejahatan, yakni ekstremisme, separatisme, dan terorisme, menyusul kerusuhan mematikan di ibu kota kawasan Urumqi pada 2009.
Pemerintah Cina juga membantah keberadaan kamp konsentrasi tersebut. Namun saat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari satu juta orang telah ditahan di sana, pemerintah Cina mengatakan mereka mengoperasikan pusat pelatihan untuk mengajari etnis Uighur keterampilan baru.
ALJAZEERA
Sumber:
https://www.aljazeera.com/news/2020/12/4/holduighurs-forced-to-eat-pork-as-hog-farming-in-xinjiang-expands