Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trumpisme Membekas Setelah Kepergian Donald Trump

image-gnews
Presiden Donald Trump, berbicara di depan ratusan pendukungnya saat melakukan kampanye setelah negatif Covid-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Donald Trump, berbicara di depan ratusan pendukungnya saat melakukan kampanye setelah negatif Covid-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warisan Donald Trump adalah politik populisnya yang membuat Amerika Serikat terpolarisasi. Gerakan ekstremis sayap kanan, populisme, dan teori konspirasi, meningkat semasa kepresidenan Donald Trump. Dari ketiganya, ideologi sayap kanan ekstrem yang naik ke tingkat berpengaruh hingga menciptakan perpecahan di antara warga Amerika. 

Peraih Nobel Ekonomi Paul Krugman dan Sejarawan Niall Ferguson mengatakan kepada CNBC bahwa Trumpisme, gaya pemerintahan populis Trump, tetap membekas meski Donald Trump tidak lagi duduk di Oval Office.

"Trump akan membayangi partainya dan panggung politik AS," kata Paul Krugman, seorang profesor ekonomi di Pusat Pascasarjana Universitas Kota New York.

Sayap kanan ekstrem telah melekat dengan Donald Trump. Ketika Joe Biden dipastikan memenangkan pemilu AS, anggota Proud Boys berunjuk rasa menentang hasil pemilu AS dalam aksi MAGA "Make America Great Again" bersama dengan kelompok pendukung Trump lain. Anggota Proud Boys dikenal sebagai kelompok ekstremis sayap kanan pendukung setia Trump.

Donald Trump sendiri, ketika debat Pilpres Amerika, entah sadar atau tidak menunjukkan keberpihakannya kepada Pouod Boys. Ketika ditantang untuk mengecam aksi Proud Boys oleh Joe Biden, ia malah meminta mereka siaga. 

Gerakan sayap kanan lain adalah QAnon. QAnon mengulas teori konspirasi yang mempercayai Trump sebagai juru selamat dari elit politik Demokrat yang mereka klaim bobrok dan para sekutu "Deep State".

Armada sayap kanan Donald Trump tidak hanya berupa kelompok-kelompok konservatif. Dia juga memiliki media yang mendukungnya. Dulu, media itu adalah Fox News yang dimiliki oleh taipan Rupert Murdoch. Sekarang berbeda. Mereka pecah kongsi walaupun Fox News tetap condong ke kelompok kanan. 

Perpecahan itu dipicu pengumuman pemenang hasil Pilpres Amerika. Fox mengiyakan kemenangan Joe Biden, sesuatu yang sampai sekarang masih tidak diakui oleh Donald Trump. Trump yang kecewa kemudian mendekati Newsmax. Newsmax adalah saluran televisi dan situs web konservatif. Donald Trump ingin menggunakan Newsmax sebagai platform barunya untuk menyampaikan retorika populis kepada pendukungnya. Beberapa bilang sebagai persiapan pilpres Amerika 2024 juga.

New York Times melaporkan, sejak Hari Pemilu, Newsmax telah menjelma menjadi kekuatan yang berkembang di ranah media konservatif. Rating mereka naik. Dari 100 ribu penonton per hari, sekarang mereka memiliki sekitar 1 juta penonton untuk salah satu tayangan populernya, Kelly's Show. Mereka pun menggugat kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dan mendukung penolakan Donald Trump untuk menyerah.

Suzie Sri Suparin S. Sudarman, Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika di Universitas Indonesia, mengakui bahwa populisme Donald Trump tetap membekas. Namun, menurutnya, hal itu tidak akan secara signifikan mempengaruhi pemerintahan Joe Biden.

"Sukses tidaknya pemerintahan Joe Biden akan menentukan sejauh mana ideologi sayap kanan berkembang di AS. Kita tahu pengikut Trump berasal dari kelompok yang mengharapkan perbaikan ekonomi, sementara kaum kapitalis AS menguasai kekayaan yang tidak merata. Dengan pandangan progresif Joe Biden diharapkan bisa meratakan kesejahteraan kepada kelompok-kelompok ini," kata Suzie kepada Tempo, 27 November 2020.

Suzie lebih memilih menekankan pentingnya melihat tokoh-tokoh konservatif yang mengisi Mahkamah Agung dan hasil pemilihan Senat AS. Menurut dia, keduanya akan menentukan mulusnya pemerintahan Joe Biden.

"Trump mungkin akan mencari cara untuk menyuarakan retorikanya kepada pendukung sayap kanannya yang setia, meskipun demikian retorika-retorika ini tidak akan berdampak ketika pemerintahan Joe Biden mengentaskan kemiskinan di Amerika Serikat. Seperti kita ketahui, mayoritas penganut sayap kanan ekstrem atau pendukung setia Donald Trump adalah kaum kulit putih miskin dan marjinal," ujar Suzie.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden AS, Donald Trump, dikelilingi sejumlah politikus Partai Republik di Gedung Putih. Reuters

Kepergian Donald Trump sesungguhnya juga berdampak ke partainya. Ia membuat posisi Partai Republik serba salah. Jurnalis peraih Pulitzer, Nicholas Lemann, menjelaskannya lewat tulisan  The Republican Identity Crisis After Trump di majalah The New Yorker pada 2 November. Ia membahas apa yang akan terjadi pada Partai Republik setelah kekalahan Donald Trump.

Lemann mengatakan bahwa Partai Republik dalam posisi serba salah bagaimana menempatkan Trump pasca-pemilu. Mereka khawatir mengasingkannya berisiko menghilangkan basis kuat pendukung yang mengkultuskan Trump.

Popularitas Trump yang bertahan, karena tidak ada Partai Republik yang pernah menerima lebih banyak suara dalam pemilihan presiden bersama Trump, berarti membuat Trump akan terus menetapkan agenda dan nada politik konservatif setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Terlebih Donald Trump pernah mengatakan kepada ajudannya bahwa dia ingin maju lagi dalam Pilpres AS 2024.

Kemampuan Trump untuk membangkitkan kaum konservatif akar rumput di seluruh negeri berarti polarisasi akan bertahan.  Menurut The Conversation, sudah ada bukti perpecahan di dalam GOP (Republikan) mengenai apakah akan mendukung klaim Trump atas kecurangan pemilu. Banyak yang memilih untuk tetap diam daripada memihak.

Meskipun menjadi partai yang membebaskan orang Afrika-Amerika dari perbudakan setelah Perang Sipil, saat ini kaum Republikan tetap diisi simpatisan kulit putih dan bercorak pedesaan.

Jika Partai Republik tidak dapat menjangkau pemilih yang lebih beragam, hal ini menciptakan iklim di mana konservatisme yang dibawa Donald Trump akan berubah ke arah yang lebih ekstrem. Pada akhirnya, pengaruhnya tidak hilang dari Amerika. 

Sumber:

https://thehill.com/homenews/house/526740-new-rsc-chairman-sees-trumpism-as-future

https://www.cnbc.com/2020/11/11/paul-krugman-says-trump-will-loom-over-us-politics-for-some-time.html

https://www.newyorker.com/magazine/2020/11/02/the-republican-identity-crisis-after-trump

https://theconversation.com/whats-next-for-the-republicans-after-trump-here-are-5-reasons-for-pessimism-and-5-reasons-for-hope-149526

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

19 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.