Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netanyahu Minta Amerika Tidak Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perjanjian damai untuk menjalin hubungan diplomatik, antara Israel dan Uni Emirat Arab, dalam konferensi pers di kantor perdana menteri di Yerusalem, 13 Agustus 2020. [Abir Sultan / Pool via REUTERS]
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan perjanjian damai untuk menjalin hubungan diplomatik, antara Israel dan Uni Emirat Arab, dalam konferensi pers di kantor perdana menteri di Yerusalem, 13 Agustus 2020. [Abir Sultan / Pool via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta Presiden Amerika Terpilih Joe Biden untuk tidak kembali ke Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA). Menurutnya, lebih baik Amerika tetap berada di luar kesepakatan tersebut.

"Jangan sampai kembali ke kesepakatan nuklir tersebut. Kita harus tegas dan tanpa kompromi dalam mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir," ujar Netanyahu dalam pidatonya di Israel, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 23 November 2020.

Netanyahu memang tidak menyebut langsung nama Joe Biden dalam pidatonya, namun jelas pesan itu disasarkan kepadanya. Israel, di bawah Netanyahu, termasuk yang mendukung Amerika keluar dari JCPOA. Hal itu dikarenakan Israel memandang Iran sebagai musuh.

Netanyahu sendiri dikabarkan akan bertemu Joe Biden dalam waktu dekat. Dalam pernyataan pers Pemerintah Israel, keduanya akan membahas berbaga isu penting di Timur Tengah, termasuk penguatan kerjasama kedua negara. Belum diketahui apakah soal JCPOA akan masuk di dalamnya.

Sebagaimana diketahui, JCPOA adalah perjanjian nuklir yang diteken enam negara di tahun 2015 untuk mengawasi program pengayaan nuklir Iran. Keenam negara itu adalah Amerika, Cina, Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka tidak ingin program pengayaan nuklir Iran sampai di luar kendali hingga nantinya menjadi ancaman terhadap stabilitas regional di Timur Tengah.

Gambar satelit pembangkit nuklir Natanz. Foto Google (sebelum) dan Iran International (setelah).[Sky News]

Timbali balik untuk Iran, jika mengikuti kesepakatan JCPOA, adalah dihentikannya embargo perdagangan senjata oleh DK PBB. Pada Oktober kemarin, embargo tersebut berakhir.

Amerika, yang awalnya mendukung JCPOA, berbalik memprotesnya di masa pemerintahan inkumben Donald Trump. Menurut Donald Trump, JCPOA kurang tegas terhadap Iran. Selain itu, Donald Trump juga mempermasalahkan tidak tercover-nya pengembangan misil balistik dan milisi Iran di Irak, Lebanon, Suriah, serta Yemen dalam kesepakatan JCPOA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ujungnya, Donald Trump menarik Amerika dari JCPOA dan menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap Iran. Sektor Migas Iran termasuk salah satu yang terpukul oleh sanksi tersebut. Di sektor lain, mereka terpaksa swasembada.

Joe Biden, dalam kampanye-kampanye, beberapa kali menyatakan ia akan membawa Amerika kembali ke JCPOA, bahkan memperluas cakupannya. Namun, ia juga meminta sikap kooperatif dari Iran agar mereka kembali menekan program nuklirnya. Jika tidak, maka sanksi lebih berat mengancam.

Berdasarkan berbagai laporan, Iran mulai melanggar batas pengayaan nuklir yang sudah ditetapkan. Iran mengakui hal itu walau membantahnya untuk kepentingan militer. Perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan pihaknya siap kembali patuh ke JCPOA dengan syarat sanksi diangkat lebih dulu.

"Jika Biden bisa berkomitmen soal itu, maka kami pun berkomitmen kembali ke JCPOA. Negosiasi sangat terbuka dan kami siap berdiskusi soal Amerika kembali ke JCPOA. Sanksi juga bisa diangkat dengan 3 perintah eksekutif," ujar Zarif, dikutip dari Al Jazeera pekan lalu.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-iran-nuclear-israel-usa/netanyahu-urges-no-return-to-iran-nuclear-deal-idUSKBN2820P0?il=0

https://www.aljazeera.com/news/2020/11/18/iran-urges-joe-biden-to-lift-sanctions-rejoin-nuclear-deal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

35 menit lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

2 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

6 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

8 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

19 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

20 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

21 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

22 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.