Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Mau Bangun Permukiman Ilegal di Palestina Sebelum Joe Biden Dilantik

image-gnews
Pemandangan daerah Givat Hamatos, di Yerusalem Timur, 15 November 2020.[REUTERS]
Pemandangan daerah Givat Hamatos, di Yerusalem Timur, 15 November 2020.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Ahad merencanakan pembangunan permukiman ilegal di Yerusalem Timur, Palestina, sebelum Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari tahun depan.

Di situs webnya, Otoritas Tanah Israel (ILA) membuka tawaran tender kepada kontraktor untuk membangun 1.257 rumah di Givat Hamatos, di bawah rencana yang dibahas kembali pada Februari oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah tertunda karena tentangan komunitas internasional, dikutip dari Reuters, 15 November 2020.

ILA mengatakan penawaran tender berakhir pada 18 Januari atau dua hari sebelum Joe Biden dilantik untuk menggantikan Presiden Donald Trump, yang pemerintahannya telah mendukung permukiman Israel di tanah Palestina.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan bahwa permukiman ilegal di bawah hukum internasional dan tender tersebut merupakan bagian dari upaya Israel "untuk membunuh solusi dua negara yang didukung komunitas internasional".

Para penentang proyek di daerah Givat Hamatos mengatakan pembangunan akan memutus akses beberapa bagian Yerusalem Timur dari kota terdekat Palestina di Betlehem, Tepi Barat. ILA tidak memberikan tanggal dimulainya pembangunan.

Peace Now, sebuah kelompok anti-permukiman Israel, menuduh pemerintah Netanyahu memanfaatkan minggu-minggu terakhir pemerintahan Trump untuk membangun permukiman ilegal di Givat Hamatos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Demokrat Barack Obama, Joe Biden, dalam kunjungan ke Israel dan Tepi Barat pada tahun 2010, secara terbuka memarahi Israel atas rencana membangun 1.600 rumah di permukiman Ramat Shlomo.

Tetapi Joe Biden mengatakan selama kampanye kepresidenan baru-baru ini bahwa dia tidak akan membatalkan pengakuan Trump atas Yerusalem, yang statusnya di masa depan berada di jantung konflik Israel-Palestina, sebagai ibu kota Israel.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington tidak lagi memandang permukiman Yahudi di daerah yang direbut dalam perang Timur Tengah 1967 sebagai pelanggaran hukum internasional. Mike Pompeo akan mengunjungi Israel sebagai bagian dari tur luar negeri yang saat ini sedang berlangsung.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-israel-palestinians-settlement/israel-promotes-settlement-plan-for-sensitive-east-jerusalem-area-idUSKBN27V0DU?il=0

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Cabut Visa Pejabat Kemanusiaan PBB

6 jam lalu

Ilustrasi visa (Pixabay)
Israel Cabut Visa Pejabat Kemanusiaan PBB

Israel resmi mencabut visa Lynn Hastings, pejabat PBB yang berfokus pada perdamaian di Timur Tengah dan Palestina.


Erdogan Kecam Keras ke Israel yang Ingin Habisi Hamas di Turki

7 jam lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan Kecam Keras ke Israel yang Ingin Habisi Hamas di Turki

Erdogan mengecam keras rencana Israel yang ingin mengejar Hamas sampai ke luar negeri.


Arab Druze Jadi Anggota Pasukan Militer Israel atau IDF, Siapa Mereka?

7 jam lalu

Seorang tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 28 November 2023. Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari sejak Selasa dinihari, 28 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Arab Druze Jadi Anggota Pasukan Militer Israel atau IDF, Siapa Mereka?

Tak sedikit Arab Druze bergabung menjadi pasukan pertahanan Israel atau IDF. Siapa mereka, mengapa meninggalkan nasionalisme Arab?


Tentara Lebanon Tewas Ditembak Israel di Perbatasan, IDF Minta Maaf

9 jam lalu

Warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 6 Desember 2023. Warga di bagian selatan Jalur Gaza, tepatnya di kamp pengungsian Khan Younis, melaporkan militer Israel telah menjatuhkan selebaran berisi perintah untuk meninggalkan area tersebut. REUTERS/Ahmed Zakot
Tentara Lebanon Tewas Ditembak Israel di Perbatasan, IDF Minta Maaf

Tentara Lebanon tewas akibat ditembak oleh Israel di perbatasa. Untuk pertama kalinya IDF meminta maaf.


Donald Trump: Saya Tidak akan Jadi Diktator jika Terpilih Lagi

10 jam lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump: Saya Tidak akan Jadi Diktator jika Terpilih Lagi

Mantan Presiden AS Donald Trump berkata tidak akan menjadi diktator jika kembali terpilih di pilpres tahun depan, kecuali di hari pertama.


Pernah Sebar Hoaks, Kini Biden Tuding Hamas Perkosa dan Mutilasi Perempuan

12 jam lalu

Pernah Sebar Hoaks, Kini Biden Tuding Hamas Perkosa dan Mutilasi Perempuan

Biden lagi-lagi menuduh Hamas melakukan kekejaman di luar batas di Israel.


LSM: Israel Tahan 7.800 Warga Palestina, Sepertiganya Dipenjara Tanpa Diadili

13 jam lalu

Seorang tahanan Palestina memeluk ibunya setelah dibebaskan di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 1 Desember 2023. Layanan Penjara Israel telah membebaskan 30 warga Palestina dari penjara-penjara Israel. REUTERS/Ammar Awad
LSM: Israel Tahan 7.800 Warga Palestina, Sepertiganya Dipenjara Tanpa Diadili

Israel menahan ribuan warga Palestina. Banyak yang ditahan tanpa alasan jelas.


AS Terapkan Larangan Visa bagi Pemukim Yahudi yang Lakukan Kekerasan di Tepi Barat

13 jam lalu

Tentara perbatasan Israel memukul demonstran Palestina saat melakukan unjuk rasa di Tepi Barat, 17 Oktober 2019. Unjuk rasa ini merupakan protes terhadap permukiman Yahudi di Tepi Barat. REUTERS/Mohamad Torokman
AS Terapkan Larangan Visa bagi Pemukim Yahudi yang Lakukan Kekerasan di Tepi Barat

Amerika Serikat mulai memberlakukan larangan visa bagi orang-orang yang terlibat dalam tindak kekerasan di Tepi Barat.


Keluarga Sandera Bertemu Netanyahu: Sinwar yang Membebaskan Mereka bukan Israel

14 jam lalu

Sebuah meja makan dilengkapi dengan kursi-kursi kosong yang secara simbolis melambangkan sandera Hamas di Tel Aviv, Israel 20 Oktober 2023. REUTERS/ Janis Laizans
Keluarga Sandera Bertemu Netanyahu: Sinwar yang Membebaskan Mereka bukan Israel

PMS Israel Netanyahu bertemu dengan keluarga sandera dalam sebuah pertemuan yang keras dan penuh kemarahan.


Sunak Bilang Kecewa ke Netanyahu atas Serangan Terakhir Israel di Gaza

14 jam lalu

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Downing Street di London, Inggris 24 Maret 2023. REUTERS/Toby Melville/File Photo
Sunak Bilang Kecewa ke Netanyahu atas Serangan Terakhir Israel di Gaza

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyampaikan kekecewaan ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas gagalnya gencatan senjata di Gaza