Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

image-gnews
Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan partai Aung San Suu Kyi dalam pemilu Myanmar cukup untuk membentuk pemerintahan setelah komisi pemilihan merilis hasil sementara pada Jumat.

Hasil yang dirilis sejak pemilu digelar pada Ahad kemarin mengkonfirmasi Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang dipimpin Konselor Aung San Suu Kyi, telah mengamankan 322 kursi di badan legislatif bikameral yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan, CNN melaporkan, 13 November 2020.

Partai NLD telah memenangkan 346 kursi dari 412 kursi yang telah diumumkan, dengan hasil dari 64 kursi sisanya belum diumumkan.

Juru bicara NLD Monywa Aung Shin mengatakan kemenangan telak menunjukkan bahwa orang-orang masih percaya pada kepemimpinan Suu Kyi.

"Namun, kami harus bekerja untuk membentuk pemerintah persatuan nasional," kata Monywa Aung Shin, mencatat bagaimana NLD telah mengundang 39 partai etnis minoritas untuk bekerja dengan NLD, dikutip dari Reuters.

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]

Myanmar telah dilanda pemberontakan oleh berbagai pasukan gerilya yang mencari otonomi setelah kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1948, dan pemerintah Suu Kyi telah mencoba untuk menyelesaikan upaya perdamaian.

Partai politik etnis minoritas telah memperebutkan kursi di parlemen nasional serta di majelis negara bagian mereka.

NLD menang dengan selisih yang sama dalam pemilihan terakhir tahun 2015, pemungutan suara bebas pertama sejak berakhirnya kekuasaan militer.

Kali ini, pemungutan suara dipandang sebagai referendum pada pemerintahan Suu Kyi, yang sangat populer di dalam negeri. Tetapi reputasinya di luar negeri tercoreng karena tuduhan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya di negara itu, yang dibantahnya.

Partai oposisi utama, Partai Pembangunan dan Solidaritas Persatuan (USDP) yang didukung militer, telah memenangkan 24 kursi, menurut hasil resmi parsial.

USDP mengajukan keberatan pada hari Rabu dan menuntut pemungutan suara baru sesegera mungkin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang juru bicara USDP belum memberikan komentar atas pengumuman hasil pemilu Myanmar pada Jumat.

Pengamat internasional dan dalam negeri mengatakan pemungutan suara berjalan lancar dan tanpa penyimpangan besar.

Komisi pemilihan pada hari Rabu mengatakan tuduhan penyimpangan berasal dari minoritas peserta.

NLD juga menuntut adanya bukti kesalahan, sementara militer, dalam pernyataan sebelumnya, mengatakan pemilihan telah dilakukan dengan sukses.

Sementara pemilu tampaknya berjalan lancar, lebih dari satu juta orang tidak dapat memilih setelah pemungutan suara dibatalkan karena pemberontakan.

Ratusan ribu orang Rohingya, minoritas Muslim yang banyak di antaranya terkurung di kamp dan desa di dalam Negara Bagian Rakhine barat Myanmar, sebagian besar tanpa kewarganegaraan, juga tidak dapat memilih.

Tentara Arakan, sebuah kelompok pemberontak yang memperjuangkan otonomi yang lebih besar untuk Rakhine, menyerukan dalam sebuah pernyataan kepada tentara dan pemerintah NLD untuk memastikan pemilihan sela Myanmar diadakan di daerah-daerah di mana pemungutan suara dibatalkan.

Sumber:

https://edition.cnn.com/2020/11/13/asia/myanmar-suu-kyi-nld-wins-election-intl-hnk/index.html

https://uk.reuters.com/article/uk-myanmar-election/suu-kyis-party-pledges-unity-government-after-election-landslide-idUKKBN27T0BU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

3 jam lalu

WNI korban TPPO di Myanmar akan dipulangkan ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, pada Senin (26/6/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

Kemlu memonitor beredarnya dua video yang diduga para WNI yang mengaku disekap dan disiksa di Myanmar.


Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

Sensus nasional ini bagian dari pemilu yang dijanjikan junta Myanmar dilakukan pada tahun depan.


Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

11 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

Dalam rekaman tersebut Hendri mengklaim ada sandera lain di Myanmar yang telah dijemput oleh perwakilan dari negaranya masing-masing.


Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (ketiga dari kiri) dan Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia Juwarih (kanan) mendengar penjelasan dua keluarga korban online scam. Keduanya bercerita 11 orang direkrut melalui media sosial, di Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan akan menindaklanjuti laporan dari Serikat Buruh Migran Indonesia.


Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

13 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

Kemenlu menyatakan pelaku TPPO dengan modus kerja di luar negeri sasar Gen Z.


11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

Sebanyak 11 korban online scam berasal dari Indonesia dijanjikan uang sebesar Rp 15-20 juta untuk menjadi pekerja di Bangkok, Thailand.


Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dan Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu Rolliansyah Soemirat saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

Keluarga korban penipuan berbasis daring atau online scam melaporkan kasus penipuan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).


Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

13 hari lalu

Seorang turis berdiri di samping traktor yang membersihkan area setelah tiga belas orang, termasuk pasangan asal Rusia, tewas dalam tanah longsor di pulau resor Thailand, Phuket, Thailand, 25 Agustus 2024. REUTERS/Sinthana Kosolpradi
Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

Selain warga Rusia, sembilan korban tewas akibat tanah longsor adalah pekerja migran asal Myanmar dan dua lainnya warga Thailand


Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

17 hari lalu

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra
Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Indonesia dan Kamboja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dengan membahas lima topik kerja sama.


Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

17 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

Pihak yang menyandera Suhendri di Myanmar masih gelap identitasnya, hanya diketahui berseragam militer dan bersenjata api.