TEMPO Interaktif, New York: Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik John McCain hari ini punya kesempatan terakhir untuk mengejar ketertinggalannya dari Barrack Obama, calon presiden dari Partai Demokrat dalam jajak pendapat. McCain dan Obama akan berhadapan dalam debat kandidat presiden di Universitas Hofstra, New York.
Pada tiga putaran debat sebelumnya, Hasil jajak pendapat yang dirilis New York Times/NBC Obama unggul hingga 14 poin. Keunggulan yang dipertahankan hingga tiga pekan menjelang pemilihan presiden pada 4 November ini menempatkan Obama sebagai calon kuat pengganti George Walker Bush.
Proyeksi pemetaan Electoral College menunjukkan Obama diprediksi bisa menyapu lebih dari 300 electoral votes. Padahal untuk memenangi pemilihan dia hanya membutuhkan 270 suara.
Direktur Politik NBC Chuck Toddmengatakan McCain akan berusaha mati-matian mempertahankan suara di basis partainya. Tapi, krisis finansial yang melanda Amerika Serikat dan menjalar ke sejumlah kawasan membuat peluan McCain kian berat. Krisis keuangan yang dihadapi Amerika saat ini dinilai menguntungkan Obama.
Berdasarkan survei yang dilakukan NBC, sebagian besar warga Amerika yakin Obama sanggup membawa Amerika keluar dari krisis. Mengutip pernyataan mantan Presiden Amerika Bill Clinton, Obama memiliki ketenangan menghadapi krisis dibanding McCain. yahoonews/arif