Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekolah Prancis Mengheningkan Cipta untuk Samuel Paty

image-gnews
Perdana Menteri Prancis Jean Castex dan Menteri Pendidikan Prancis Jean Michel Blanquer tiba di sekolah Bois d'Aulne di mana Samuel Paty, guru bahasa Prancis, dipenggal di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, 2 November 2020.[REUTERS / Benoit Tessier]
Perdana Menteri Prancis Jean Castex dan Menteri Pendidikan Prancis Jean Michel Blanquer tiba di sekolah Bois d'Aulne di mana Samuel Paty, guru bahasa Prancis, dipenggal di jalanan pinggiran kota Paris di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, 2 November 2020.[REUTERS / Benoit Tessier]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah-sekolah di seluruh Prancis mengheningkan cipta selama satu menit pada Senin kemarin untuk mengenang Samuel Paty, guru yang dipenggal oleh seorang remaja Chechnya yang ingin membalas dendam atas penggunaan kartun Nabi Muhammad selama kelas tentang kebebasan berekspresi.

Ketika Prancis dalam situasi pada tingkat keamanan tertinggi menyusul serangan susulan sejak pembunuhan Paty pada 16 Oktober, 12 juta siswa kembali ke sekolah untuk pertama kalinya sejak pria berusia 47 tahun itu terbunuh di siang hari.

Presiden Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai serangan terhadap nilai-nilai Prancis dan Republik itu sendiri. Tetapi seruan Macron bahwa Prancis tidak akan berkompromi pada kebebasan dasar berkeyakinan dan berekspresi telah memicu protes di kalangan Muslim di seluruh dunia.

"Ide terorisme adalah menciptakan kebencian. Kita akan melalui ini bersama-sama," tulis Macron dalam pesannya kepada anak sekolah di media sosial, seperti dikutip dari Reuters, 2 November 2020.

Siswa-siswi Prancis berdiri mengheningkan cipta pada pukul 11 pagi dan guru mengingatkan mereka tentang hak dan kewajiban mereka dalam demokrasi bebas.

Sejumlah orang membawa poster bertuliskan "Cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun" dalam pawai penghormatan kepada Samuel Paty, di jalanan pinggiran kota Paris, Conflans-Sainte-Honorine, Prancis, Selasa, 20 Oktober 2020. Polisi juga menangkap sejumlah orang, seperti keluarga dekat pelaku dan wali murid yang pernah mengajukan komplain terhadap Samuel Paty. REUTERS/Lucien Libert

Perdana Menteri Jean Castex menggelar upacara penghormatan bersama stafnya di sekolah Le Bois d'Aulne tempat Samuel Paty mengajar. Polisi menjaga gerbang sekolah menengah tersebut, yang tetap tertutup untuk siswa hingga Selasa.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Paty sebagai "pahlawan sunyi", yang berdedikasi untuk menanamkan nilai-nilai Republik pada murid-muridnya dan perwujudan dari tujuan Prancis untuk mematahkan kehendak para teroris.

Guru di seluruh Prancis membaca surat untuk profesi guru yang ditulis oleh Jean Jaures, politikus Prancis abad ke-19 yang menjelaskan peran guru dalam membina warga negara muda.

"Mereka akan menjadi warga negara dan mereka harus tahu apa itu demokrasi bebas, hak apa yang diberikan kepada mereka, kewajiban apa yang dibebankan oleh kedaulatan negara kepada mereka," tulis Jaures dalam suratnya.

Prancis telah mengerahkan tentara tambahan untuk melindungi tempat ibadah dan sekolah menyusul serangan susulan sejak pembunuhan Paty, termasuk di sebuah gereja di Nice dan terhadap seorang pendeta di Lyon.

Pembunuhan mengerikan Paty mengguncang nilai sekulerisme Prancis, yang telah memisahkan agama dan negara. Sekulerisme Prancis, Laicite, dianggap sebagian Muslim sebagai alat untuk menekan ekspresi keyakinan agama mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Senin, ribuan orang melakukan protes di luar kedutaan Prancis di Jakarta dengan membawa spanduk yang menyebut Macron sebagai teroris.

Di Bangladesh, pendukung kelompok Islam Hefazat-e-Islam menggunakan sepatu mereka untuk memukuli poster bertuliskan foto Macron saat ribuan orang berunjuk rasa di kedutaan besar Prancis di Dhaka.

Selama wawancara dengan Al Jazeera pada Sabtu, Emmanuel Macron mengatakan dia memahami perasaan umat Islam yang marah dengan kartun Nabi Muhammad, tetapi dia mengatakan bahwa bahwa "Islam radikal" yang dia coba lawan adalah ancaman bagi semua orang, terutama ancaman terhadap Muslim itu sendiri.

"Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: mendorong ketenangan dan juga melindungi hak-hak ini," kata Macron. "Saya akan selalu membela kebebasan berbicara, menulis, berpikir, dan menggambar di negara saya," ujarnya.

Macron juga mengecam apa yang dia sebut sebagai "distorsi" dari para pemimpin politik, mengatakan orang-orang sering dituntun untuk percaya bahwa karikatur adalah ciptaan negara Prancis.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan penyimpangan kata-kata saya karena orang-orang pada akhirnya menganggap saya mendukung kartun-kartun ini," kata Macron. "Karikatur itu bukan proyek pemerintah, tapi muncul dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah."

Macron mengacu pada penerbitan ulang karikatur oleh majalah Charlie Hebdo baru-baru ini, yang dirilis untuk menandai pembukaan persidangan atas serangan mematikan terhadap staf Charlie Hebdo pada tahun 2015, ketika kartun Nabi Muhammad majalah satir yang berbasis di Paris itu dianggap sebagai alasan penyerangan.

Emmanuel Macron membela penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad sebagai hak kebebasan berbicara Prancis pada September, beberapa minggu sebelum ia mendapat reaksi keras dari aktivis Muslim pada tanggal 2 Oktober, dan ketika dia mengatakan dalam pidatonya bahwa Islam radikal membahayakan nilai-nilai Republik Prancis.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-france-security/french-schools-hold-minutes-silence-in-for-slain-teacher-idUSKBN27I0YW?il=0

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/31/frances-macron-cartoons-came-from-free-and-independent-news

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

3 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

3 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

8 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

16 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

17 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

17 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

22 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

23 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

26 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

28 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza