TEMPO.CO, Jakarta - November ini, Arab Saudi akan kembali membuka ibadah Umrah untuk pendatang dari luar negeri secara terbatas. Hal tersebut menyusul meredanya pandemi COVID-19 di Arab Saudi sehingga pembatasan sosial bisa mulai dilonggarkan.
"Ibadah Umrah akan kami buka untuk Muslim dari seluruh dunia," ujar pernyataan pers Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 29 Oktober 2020.
Ibadah Umrah pertama kali dibuka pada 3 Oktober lalu oleh Kerajaan Arab Saudi. Namun, pada saat itu, Umrah hanya diperbolehkan untuk penduduk Arab Saudi atau pendatang yang sudah kadung berada di sana. Untuk jemaah Umrah dari luar negeri, baru diperbolehkan November ini meskipun dengan sejumlah batasan seperti kriteria usia 18-50 tahun.
Pembukaan secara bertahap itu sendiri merupakan strategi Arab Saudi untuk menekan pandemi COVID-19 di lokasi Umrah. Khawatirnya, jika seluruh Jemaahlangsung diperbolehkan melakukan Umrah, maka cluster baru akan sulit terkendali.
Untuk memastikan tidak ada cluster baru selama ibadah Umrah, Kementerian Haji dan Umrah juga menerapkan pencegahan. Rombongan ibadah Umrah tidak akan dipusatkan di satu titik, tetapi dipecah ke lima titik. Di sana, mereka akan disambut petugas medis serta bus menuju lokasi ibadah, Masjidil Haram.
Di pintu masuk, kamera pendeteksi suhu tubuh akan memindai suhu masing-masing jemaah. Jika ada yang suhunya tinggi atau diduga tertular COVID-19, bel peringatan langsung dibunyikan. Sementara itu, di dalam lokasi ibadah, pembersihan akan dilakukan 10 kali sehari termasuk pembersihan pendingin udara.
Pembersihan tersebut tidak terbatas di lokasi ibadah, tetapi juga kamar mandi, kolam, dan eskalator. Sebagai pelengkap, di berbagai sisi Masjidil Haram akan disiapkan hand sanitizer. Kurang lebih 1000 petugas telah dilatih dan dikerahkan untuk memastikan semua langkah pencegahan dan pembatasan sosial ditaati JemaahUmrah.
Tahun lalu, total jemaah Umrah di Arab Saudi ditaksir mencapai 19 juta orang. Pendapatan dari situ, termasuk menghitung biaya logistik, transport, oleh-oleh, dan konsumsi, bisa mencapai US$12 miliar.
Untuk tahun ini, Pangeran Mohammed bin Salman memasang target minimal ada 15 juta pengunjung. Dari Indonesia, per berita ini ditulis, ada 59.757 Jemaah yang sudah terdaftar untuk melakukan Umrah namun hal itu belum menghitung kriteria usia dan izin dari Arab Saudi.
ISTMAN MP | REUTERS