TEMPO.CO, Jakara - Jo Song Gil, diplomat Korea Utara, ternyata tidak hilang seperti perkiraan pemeintah negaranya. Dua tahun setelah dirinya dinyatakan hilang, Korea Selatan mengungkapkan bahwa Jo Song Gil sesunggugnya bersembunyi di negara mereka selama ini.
"Selama ini ada banyak pertanyaan soal keberadaan Jo Song Gil. Inilah informasinya. Mantan Dubes Korea Utara Jo Song Gil telah masuk ke Korea Selatan dan saat ini dalam perlindungan kami," ujar anggota Parlemen Korea Selatan, Ha Tae-keung, dikutip dari CNN, Kamis, 8 Oktober 2020.
Jo Song Gil pertama kali dikabarkan hilang pada 10 November 2018 lalu. Kala itu, Jo Song Gil baru saja meninggalkan Kedubes Korea Utara di Roma, Italia di mana ia bekerja sebagai Pelaksana Tugas Duta Besar.
Empat hari kemudian, ketika Jo Song Gil dicari oleh Kedutaan Besar Korea Utara, dirinya tak lagi diketahui keberadaannya. Pemerintah Italia sampai ikut mencari keberadaannya dan hasilnya nihil. Satu-satunya hal yang didapat mereka, anak perempuan dari Jo Song Gil berada di Korea Utara dan mencoba bertemu dengan kakek neneknya.
Setahun tidak ada kabar, tiba-tiba Jo Song Gil muncul di Korea Selatan pada Juli 2019. Ia menyampaikan niatannya membelot dari Korea Utara ke Korea Selatan. Mengetahui beberapa anggota keluarganya masih berada di Korea Utara, Jo Song Gil meminta keberadaanya dirahasiakan.
"Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk tidak memaparkan keberadaan Jo Song Gil selama setahun lebih karena kami khawatir akan keselamatan keluarganya. Namun, ia sendiri yang menyatakan ingin membelot," ujar juru bicara Dewan Intelijen Nasional Korea Selatan, Jeon He-cheol.
Hingga berita ini ditulis, Korea Utara belum memberikan komentar soal pengkhianatan Jo Song Gil ke Korea Selatan. Walau begitu, mantan Dubes Korea Utara untuk Inggris, Thae Yong-Ho, mengkritisi pengungkapan keberadaan Jo Song Gil ke publik.
Thae Yong-Ho, yang juga membelot ke Korea Selatan, menganggap pengungkapan keberadaan Jo Song Gil sungguh berbahaya. Sebab, Jo Song Gil masih memiliki keluarga di Korea Utara dan mereka berpotensi menjadi target kemarahan pemerintahan Kim Jong Un.
"Itulah kenapa banyak pembelot Korea Utara, yang masih memiliki keluarga di Pyongyang, memilih untuk merahasiakan keberadaan serta identitas mereka," ujarnya menegaskan.
ISTMAN MP | CNN
News link:
https://edition.cnn.com/2020/10/08/asia/north-korea-diplomat-jo-song-gil-intl-hnk/index.html