TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan kerja sama multilateral terkait penanganan pandemi dan manufaktur vaksin Covid-19 berjalan dengan melibatkan perusahaan farmasi PT Bio Farma.
“Coallition for Epidemic Preparedness Innovations telah memulai kegiatan due dilligence dengan Biofarma, yang dimulai sejak 15 September 2020,” kata Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual seperti tercantum dalam rilis yang diterima Tempo pada 17 September 2020.
Uji tuntas ini untuk mengkaji kapasitas dan kapabilitas Biofarma terkait kerja sama global untuk manufaktur vaksin Covid-19.
CEPI melakukan pengkajian mengenai kapasitas dari Biofarma untuk manufaktur vaksin Covid-19. CEPI juga mengecek sistem manajemen kualitas, sistem analisis laboratorium hingga sistem teknologi informasi Biofarma.
Retno Marsudi berharap hasil kajian ini akan diterima pemerintah pada akhir September atau Oktober.
“Biofarma adalah satu dari 7 manufaktur potensial vaksin Covid-19 dari CEPI,” kata dia.
Kerja sama Biofarma dan CEPI membuka peluang bagi perusahaan farmasi pelat merah PT Biofarma untuk memperkuat jaringannya secara multilateral.
Menteri Retno Marsudi juga mengatakan penandatangan kesepahaman antara kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia telah terjadi.
Ini mengenai kesepakatan soal pengadaan dan mekanisme penyaluran vaksin Covid-19 dari dari GAVi Covax Facility. Kerja sama ini penting untuk mempersiapkan proses pengadaan dan pengiriman vaksin Covid-19 lewat jalur kerja sama multilateral.
Retno Marsudi mengatakan pemerintah berharap bisa mendapatkan vaksin Covid-19 yang aman dan harga terjangkau.